Ternyata Ini Pekerjaan Ayah Marisa Putri Pengemudi yang Tabrak Penjual Sayur, Penghasilan Bulanananya Hanya Rp2 Juta

Marisa Putri, seorang gadis berusia 21 tahun, terlibat dalam sebuah kecelakaan yang menewaskan Renti Marningsih, seorang penjual sayur. Peristiwa tragis ini membuat publik penasaran dengan latar belakang Marisa Putri dan keluarganya. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengenai pekerjaan ayah Marisa Putri, yang konon hanya memiliki penghasilan bulanan Rp2 juta sebagai seorang pengemudi. Namun, masih belum pasti apakah informasi ini benar adanya.

Keluarga Marisa Putri diketahui berasal dari Desa Kebun Durian, Kecamatan Gunung Sahilari, Pekanbaru. Ayah Marisa adalah seorang petani yang hanya lulusan SMA. Sementara itu, Marisa diduga tinggal di kos VVIP pusat kota setelah kuliah. Kabar mengenai perceraian orangtuanya juga menjadi sorotan, menimbulkan asumsi bahwa situasi keluarganya mungkin tak mudah.

Menurut Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, kecelakaan itu terjadi saat Renti Marningsih mengendarai sepeda motor Yamaha Vega ZR, dan ditabrak oleh mobil Toyota Raize yang dikemudikan oleh Marisa Putri. Korban meninggal di tempat kejadian, sementara Marisa diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Alvin Agung Wibawa juga menyinggung tentang fakta bahwa Marisa Putri diduga menggunakan narkotika saat kejadian tersebut. Menurut hasil tes urine yang dilakukan, Marisa positif menggunakan amphetamin, meskipun dirinya enggan mengakui hal tersebut. Hal ini semakin menimbulkan pertanyaan tentang kondisi psikologis maupun hubungan Marisa Putri dengan lingkungan sekitarnya.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Marisa Putri dijerat dengan Pasal 310 ayat 4 sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan tersebut. Informasi yang berkembang juga menunjukkan bahwa Marisa Putri mengaku baru pulang dari tempat hiburan malam sebelum terlibat dalam kecelakaan. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Marisa mencoba menyembunyikan keadaannya saat itu.

Rekam jejak Marisa Putri dalam insiden ini memperlihatkan sebuah gambaran keluarga yang mungkin mengalami kendala ekonomi dan sosial. Kondisi ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya pengawasan terhadap perilaku anak muda, terutama dalam menghindari penggunaan narkotika dan minuman beralkohol saat berkendara.