Terhambatnya 30 Penerbangan ke Lombok akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Tanggal: 13 Nov 2024 19:23 wib.
Dampak erupsi Gunung Lewotobi mengganggu aktivitas penerbangan ke Lombok, dimana 30 penerbangan dari dan ke Lombok harus dibatalkan. Setiap penerbangan dapat mengangkut hingga 150 penumpang, sehingga lebih dari 4,500 penumpang terhambat dalam arah penerbangan mereka ke dan dari Bandara Internasional Lombok.
Masalah transportasi udara ini menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakpastian bagi penumpang yang terkena dampaknya. Stake Holder Relation Manager Arif Haryanto menjelaskan bahwa jadwal pembatalan dilakukan pada hari Rabu, 13 November pukul 08.00 WITA. Namun, pembatalan ini kemungkinan akan mengalami perubahan mengikuti situasi perkembangan yang terjadi.
Menurut Arif Haryanto, selama seminggu terakhir rata-rata ada 6,000 penumpang yang berangkat maupun tiba di Bandara Internasional Lombok setiap harinya. Sampai dengan pukul 11.00 WITA hari itu, sebanyak 26 penerbangan telah dibatalkan dan 14 penerbangan memiliki status tertunda.
Beberapa maskapai penerbangan yang terkena dampak pembatalan antara lain adalah Pelita Air Service dari dan ke Jakarta, Scoot dari Singapura, Air Asia Kuala Lumpur, Lion Air Surabaya – Lombok, Batik Air Jakarta – Lombok, Super Air Jet Jakarta – Lombok, serta Wings Air dari beberapa kota seperti Sumbawa, Bima, dan Denpasar.
Daftar selengkapnya dari penerbangan yang dibatalkan mencakup:
1. PELITA AIR IP140 CGK-LOP
2. PELITA AIR IP141 LOP-CGK
3. AIRASIA AK304 KUL-LOP
4. AIRASIA AK305 LOP-KUL
5. LION AIR JT646 SUB-LOP
6. LION AIR JT822 SUB-LOP
7. LION AIR JT645 LOP-SUB
8. LION AIR JT823 LOP-SUB
9. BATIK AIR ID6658 CGK-LOP
10. BATIK AIRID6659 LOP-CGK
Tak hanya itu, terdapat juga penerbangan yang mengalami penundaan, antara lain dari maskapai Citilink, Garuda, dan Scoot.
Pembatalan dan penundaan ini tentu saja menyebabkan ketidaknyamanan dan kerugian bagi para penumpang. Selain itu, hal ini juga dapat berdampak negatif bagi sektor pariwisata dan ekonomi setempat. Bandara Internasional Lombok yang biasanya menjadi salah satu akses utama wisatawan untuk menikmati keindahan pulau Lombok dan sekitarnya, kini mengalami gangguan yang cukup signifikan akibat aktivitas erupsi gunung yang tidak terduga.