Tega! Bayi Perempuan Masih Hidup Dibuang di Bawah Pohon Asam
Tanggal: 1 Agu 2024 16:47 wib.
Warga Dusun Terara Utara, Desa Terara, Kecamatan Terara digemparkan dengan penemuan bayi perempuan yang dibuang di kebun belakang rumah warga, Rabu (31/7/2024) sekira pukul 11.30 WITA. Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman mengungkapkan bahwa salah seorang saksi bernama Nanda Yunita saat itu sedang mencari buah asam di kebun dan mendengar suara tangisan bayi. Ia segera mendekati dan menemukan bayi yang terbungkus kain putih dan memberitahu salah seorang warga lainnya. "Bayi itu ditemukan di bawah pohon asam," kata Nicolas.
Penemuan bayi ini pun langsung diberitahukan ke pihak pemerintah desa setempat, setelah itu dilaporkan ke polisi. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) termasuk meminta keterangan para saksi. Nicolas juga menyampaikan bahwa bayi malang itu dibawa ke Puskesmas Terara untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan tim medis, diketahui bahwa bayi perempuan tersebut ditemukan dalam keadaan sehat. Berdasarkan kondisi fisiknya, diperkirakan bayi ini berumur sekitar 3 sampai 4 hari.
"Pihak kepolisian juga telah mendatangi tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Nicolas. Pemeriksaan terhadap saksi-saksi dilakukan, termasuk juga koordinasi dengan petugas Puskesmas Terara dan Dinas Sosial Kecamatan Terara untuk menangani kasus ini lebih lanjut. "Hingga saat ini, bayi tersebut masih dirawat di Puskesmas Terara dan menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur. Kita berupaya untuk mengungkap pelaku yang telah tega membuang bayi tersebut," pungkasnya.
Kasus penemuan bayi yang dibuang di bawah pohon asam ini menjadi perhatian serius di masyarakat. Tindakan seorang individu atau kelompok yang membuang bayi tersebut tanpa rasa kemanusiaan menuai kecaman dari berbagai pihak. Dari berita tersebut, masyarakat diharapkan dapat lebih peduli terhadap kasus-kasus kekerasan atau pengabaian terhadap anak-anak yang tidak berdaya.
Dalam kerangka penemuan bayi tersebut, Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur juga menegaskan kesiapannya dalam menangani kasus-kasus sosial terkait pengabaian atau kekerasan terhadap anak. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur, Dr. Hasna Zelika, menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan perlindungan dan perawatan kepada anak-anak yang mengalami kekerasan atau pengabaian.
"Sangat memprihatinkan melihat seorang bayi dilemparkan begitu saja, tanpa pertimbangan orang yang tega melakukan hal tersebut. Kami siap memberikan perlindungan dan perawatan bagi bayi tersebut dan akan bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku," tegas Hasna.
Data dari Dinas Sosial Lombok Timur juga mengungkapkan bahwa kasus pengabaian anak-anak, terutama bayi atau balita, seringkali terkait dengan masalah sosial di masyarakat seperti kemiskinan, gangguan psikologis, atau kurangnya dukungan sosial bagi ibu yang melahirkan. Oleh karena itu, pihak Dinas Sosial terus melakukan sosialisasi dan pendampingan terhadap keluarga-keluarga yang dalam kondisi rentan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.