Tebing Longsor di Lumajang Jatim: 1 Orang Tewas, 3 Masih Dicari
Tanggal: 5 Jun 2024 05:09 wib.
Suasana duka menyelimuti Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, akibat kejadian tragis yang menimpa warga pada hari Selasa (4/6) di area tambang pasir Daerah Aliran Sungai (DAS) Gunung Semeru. Tebing tinggi sekitar 50-60 meter yang terletak di Dusun Supit tiba-tiba longsor, menelan korban jiwa dan menyisakan puing kehancuran. Empat orang dilaporkan terjebak dalam material longsor tersebut, satu di antaranya tewas dalam peristiwa yang mengejutkan itu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Satrio Nurseno, menjelaskan bahwa longsor tersebut terjadi secara mendadak sekitar pukul 11.30 WIB. Saat kejadian, cuaca di lokasi cerah dan tidak sedang hujan, sehingga kejadian ini menjadi suatu misteri tersendiri bagi para petugas yang bertugas di sana. Beberapa penambang pasir yang sedang beraktivitas di area tambang turut menjadi saksi bisu atas kejadian tragis ini.
"Peristiwa longsor itu terjadi pukul 11.30 WIB, dan dilaporkan empat orang tertimbun longsor, ada juga dua armada (truk)," kata Satrio ketika dimintai konfirmasi.
Keempat korban berasal dari berbagai daerah di sekitar Dusun Supit dan sekitarnya. Duwi (35) warga Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo; Kusnadi (40) sopir carter asal Dusun Tulungagungan, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo; Rohim warga Dusun Besuk Cukit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo; dan Junaidi (26) warga Dusun Karangsuko, Desa Taman Satrian, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Mereka adalah warga yang sedang beraktivitas di area tambang pasir ketika musibah itu terjadi.
Seluruh petugas gabungan dan tim relawan segera melakukan proses evakuasi untuk menyelamatkan para korban. Dua alat berat pun diterjunkan untuk membantu dalam proses pencarian korban yang terkubur. Sayangnya, upaya tersebut hanya berhasil menyelamatkan satu korban, yaitu Kusnadi, yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Hingga pukul 18.00 WIB, petugas dan relawan terus melakukan upaya pencarian terhadap tiga korban lain yang masih belum ditemukan.
"Korban empat orang, satu ditemukan meninggal dunia, tiga masih dalam pencarian," ujar Satrio, menggambarkan upaya penyelamatan yang masih terus berlangsung.
Tebing yang longsor tersebut memiliki ketinggian 50-60 meter. Material longsor dilaporkan mencapai ketebalan 20 meter dengan panjang sekitar 100 meter. Hal ini memberikan gambaran akan kebesaran bencana alam yang menimpa para korban dan warga sekitar.
Peristiwa longsor di Lumajang ini menjadi peringatan bagi pihak terkait, baik pemerintah setempat maupun pemangku kepentingan di sektor pertambangan, untuk meningkatkan pengawasan dan keselamatan kerja di area tambang. Selain itu, perlu adanya langkah-langkah preventif dan penanganan darurat yang lebih efektif dalam menghadapi risiko bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
Kejadian ini juga seharusnya menjadi pemantik bagi masyarakat sekitar untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam, serta menuntut adanya pemenuhan standar keselamatan dalam setiap aktivitas pertambangan. Pemerintah juga perlu meningkatkan pengawasan dan regulasi yang lebih ketat terkait aktivitas tambang agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Dengan demikian, diharapkan tragedi seperti longsor di Lumajang ini tidak terjadi lagi dan keselamatan masyarakat dapat terjamin.