Sumber foto: Kompas.com

Tawuran Antarwarga di Manggarai Diduga Dipicu Ejekan di Media Sosial

Tanggal: 7 Mei 2025 05:53 wib.
Tampang.com | Tawuran antara warga RW 04 Manggarai dan RW 012, Tebet, Jakarta Selatan, yang terjadi di terowongan Manggarai, Selasa (6/5/2025), diduga dipicu oleh ejekan di media sosial. Sarbini, salah satu pengurus RW 04, mengungkapkan bahwa ejekan yang terjadi di platform seperti Instagram dan WhatsApp ini seringkali dilaporkan oleh anak-anak yang terlibat kepada warga lainnya, yang akhirnya memicu keributan.


Motif Tawuran: Ejekan yang Dibesar-besarkan

Menurut Sarbini, masalah yang sebenarnya sangat sepele bisa berkembang menjadi besar karena respons yang berlebihan dari kedua belah pihak. "Paling sepele kayak kata-kataan di IG, di WA. Dia (salah satu warga) ngadu, lapor ke temen-temen. Akhirnya terjadilah bentrokan," jelasnya.
Masalah kecil ini, yang awalnya bisa diselesaikan dengan mudah, justru semakin membesar, berlanjut ke generasi berikutnya sebagai permusuhan antarwarga.


Konflik yang Berlanjut Antar Generasi

Sarbini juga mengungkapkan bahwa konflik ini tidak hanya terjadi antara dua kelompok di satu waktu saja. Tawuran yang terjadi seringkali menjadi budaya berkelanjutan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. "Panjang ya itu, dari mulai generasi yang misalnya yang kecil dulu, membesar. Akhirnya timbul lagi, generasi yang berikutnya, bisa jadi begitu," ungkapnya.


Jeda Panjang Sebelum Tawuran Terjadi Kembali

Meskipun tawuran antara RW 04 dan RW 012 kembali terjadi pada awal Mei ini, Sarbini menegaskan bahwa kejadian serupa tidak sering terjadi. Terakhir kali, perseteruan antarwarga ini terjadi pada awal tahun 2025, jauh sebelum bulan puasa. Tawuran yang meletus pada Minggu, 4 Mei 2025, menjadi peringatan bahwa ketegangan di wilayah tersebut belum sepenuhnya mereda.


Upaya Pengurus RW untuk Menghindari Tawuran Berlanjut

Sarbini dan pengurus RW lainnya selalu berupaya menjaga kondisi di wilayah mereka agar tetap kondusif, terutama di titik-titik yang rawan tawuran. Setiap pengurus RW, bersama dengan kelurahan, rutin mengimbau warga untuk menjaga kerukunan antarwarga. “Kami mengimbau karena enggak mau ini berlanjut ke generasi berikutnya. Kami pasti mengimbau kepada orangtua, anak-anaknya jangan sampai diperlihatkan pada tawuran,” kata Sarbini.


Tawuran yang Cepat Dibatalkan oleh Polisi

Tawuran yang terjadi pada Selasa sore berlangsung singkat, hanya sekitar 10 hingga 20 menit, sebelum akhirnya dibubarkan oleh pihak kepolisian. Meskipun beberapa warga masih terlibat dalam penggunaan senjata tajam dan saling melempar batu, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Polisi yang telah berjaga di posko yang menghadap ke terowongan tempat terjadinya tawuran juga berperan besar dalam memastikan situasi tetap terkendali.


Keamanan Wilayah Ditangani Pihak Kepolisian

Pihak kepolisian dari Polsek Tebet, Koramil Tebet, dan Polres Jakarta Selatan terus dikerahkan untuk menjaga kondusivitas wilayah Manggarai. Hingga saat ini, pos pantau yang dipasang di area tersebut tetap aktif untuk memantau situasi agar kejadian serupa tidak terulang.


Tawuran ini menjadi pengingat bahwa konflik sepele bisa berlarut-larut jika tidak segera diselesaikan dengan bijak, dan mengingatkan betapa pentingnya peran pengurus RW dan masyarakat dalam menciptakan kedamaian di lingkungan mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved