Tanah Longsor di Gorontalo: Dampak Tragis Kepada Pekerja Tambang Emas Ilegal
Tanggal: 8 Jul 2024 23:25 wib.
Kejadian tanah longsor di Gorontalo pada akhir pekan lalu telah menimbulkan dampak tragis. Hujan lebat yang terjadi memicu longsor di tambang emas ilegal di Kabupaten Suwawa, Provinsi Gorontalo, Sulawesi, yang menyebabkan setidaknya 12 orang tewas dan 18 orang lainnya dilaporkan hilang.
Insiden ini terjadi pada pagi hari, tepatnya pada Minggu (7/7), dan merenggut nyawa para penambang beserta warga yang tinggal di sekitar area tambang ilegal tersebut. Heriyanto, Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo, mengungkapkan bahwa tim SAR telah berhasil mengevakuasi lima orang yang selamat, sedangkan 18 lainnya masih dalam pencarian secara intensif.
Menurut Heriyanto, upaya pencarian terkendala oleh faktor cuaca ekstrem, di mana tim SAR harus berjalan sekitar 20 kilometer untuk mencapai lokasi longsor. Mereka menghadapi rintangan lumpur tebal di jalan yang semakin merayap oleh hujan deras yang terus turun. "Kami mengerahkan 164 personel yang terdiri dari tim SAR nasional, polisi, dan TNI dalam operasi pencarian ini," ujar Heriyanto. Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya akan mengupayakan penggunaan ekskavator jika memungkinkan untuk mempercepat proses pencarian.
Foto-foto area desa yang terdampak akibat tanah longsor tersebar luas, memperlihatkan beberapa rumah yang rata tertimbun material longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa tanah longsor ini juga merusak beberapa rumah dan satu jembatan.
BNPB juga melakukan peringatan kepada warga terkait potensi hujan yang diperkirakan akan terus turun di beberapa wilayah di Provinsi Gorontalo pada Senin dan Selasa. Hal ini diimbau sebagai langkah pencegahan terhadap kemungkinan bencana lebih lanjut.