Sumber foto: website

Tak Hanya Dicekoki Miras, HP Milik Siswa yang Alami Perundungan Hilang

Tanggal: 18 Agu 2024 07:50 wib.
Sekelompok pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandarlampung telah menimbulkan kehebohan setelah salah seorang di antara mereka ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri dan diduga telah mengkonsumsi minuman keras (miras) secara paksa. Korban, yang diidentifikasi sebagai FT, seorang pelajar kelas 11 asal Rajabasa, Bandarlampung, juga kehilangan ponselnya dalam insiden tersebut.

Menurut keterangan dari kerabat korban, Cucu Mulyono, ponsel milik FT hilang setelah kejadian tersebut. "Dia ke sekolah bawa handphone, waktu ditelpon ayahnya mau dijemput sekolah, handphone korban itu mati," ujar Cucu pada Kamis (15/8/2024). Ayah korban kemudian datang ke sekolah setelah gagal menghubungi anaknya, namun pihak sekolah tidak dapat memberikan informasi yang jelas terkait keberadaan FT dan ponselnya.

Cucu melanjutkan, ayah korban akhirnya menemukan FT dalam keadaan lemas dan tidak sadar, namun ponselnya sudah tidak ada. Kejadian ini telah menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan keluarga korban, mendorong mereka berharap agar pihak kepolisian segera menginvestigasi kasus ini.

Sebelumnya, insiden serupa juga menimpa seorang pelajar SMA di Bandarlampung yang ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dan diduga karena pengaruh miras, pada Rabu (14/8). Korban tersebut juga adalah FT, seorang pelajar kelas 11 asal Rajabasa, Bandarlampung, yang merupakan salah satu siswa di sekolah negeri di Bandarlampung.

Informasi dari kerabat korban, Cucu Mulyono, menyebutkan bahwa peristiwa tersebut diduga terjadi di lingkungan sekolah. "Korban ini dijemput sekitar pukul 16.30 WIB, tapi kata pihak sekolah anaknya udah gak di lingkungan sekolah," ujarnya pada Kamis (15/8). Cucu menjelaskan bahwa ayah korban terus mencari anaknya yang tengah mengikuti agenda perlombaan di sekolah dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kasus ini menggambarkan sebuah tantangan serius dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan para pelajar di lingkungan sekolah. Selain peran penting dari institusi pendidikan, pihak kepolisian dan pemerintah setempat juga harus turut bertanggung jawab dalam mencegah dan menindak tegas tindakan bullying dan penggunaan miras di kalangan pelajar.

Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjukkan bahwa kasus kekerasan dan perundungan di sekolah masih terus terjadi di Indonesia. Bahkan, terdapat laporan bahwa sebagian pelajar menjadi korban bullying yang berujung pada depresi dan gangguan mental. Hal ini memberikan pukulan keras terhadap upaya penyelenggaraan pendidikan yang seharusnya menjunjung tinggi keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan para siswa.

Sementara dari sisi konsumsi miras di kalangan pelajar, survei dari Badan Narkotika Nasional (BNN) juga mengindikasikan jumlah pelajar yang terlibat dalam konsumsi miras masih cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya tindakan preventif yang lebih efektif guna mengatasi masalah ini. Pendidikan tentang bahaya miras serta peningkatan pengawasan di lingkungan sekolah perlu ditingkatkan guna mencegah kasus serupa terulang di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved