Sumbar Diterjang Banjir Bandang, BNPB Singgung Alih Fungsi Lahan
Tanggal: 16 Mei 2024 13:51 wib.
Sumatera Barat (Sumbar) saat ini sedang menghadapi musibah banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah provinsi tersebut. Banjir bandang di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) menelan 44 korban jiwa. BNPB menyinggung adanya alih fungsi di dekat aliran sungai dari Gunung Marapi yang memperbesar dampak banjir bandang. Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyuarakan perhatiannya terhadap alih fungsi lahan sebagai salah satu faktor yang memperburuk dampak bencana banjir bandang di Sumbar.
Banjir bandang merupakan bencana alam yang sering terjadi di wilayah-wilayah dengan curah hujan tinggi, seperti di Indonesia. Sumatera Barat, dengan topografi yang cenderung berbukit-bukit, rentan terhadap bencana banjir bandang akibat luapan sungai-sungai yang melintasi daerah tersebut. Hal ini juga diperparah oleh adanya alih fungsi lahan yang mengubah pola tata guna lahan dari hutan atau lahan pertanian menjadi perumahan atau industri. Fenomena ini telah menjadi perhatian serius bagi BNPB.
Menurut data yang dikeluarkan oleh BNPB, alih fungsi lahan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan risiko bencana banjir bandang di Sumatera Barat. Penebangan hutan dan perubahan fungsi lahan yang tidak terkendali telah menyebabkan hilangnya fungsi resapan air dan ketersediaan lahan terbuka yang berperan dalam penyerapan air hujan. Akibatnya, curah hujan yang tinggi dapat dengan mudah menyebabkan banjir bandang yang merusak.
Selain itu, alih fungsi lahan juga berdampak pada terganggunya ekosistem alami yang sebelumnya melindungi daerah dari bencana alam. Hutan-hutan yang berfungsi sebagai penahan air dan perlindungan alami terhadap tanah longsor kini telah terancam oleh praktik alih fungsi lahan yang merusak ekosistem.
Terkait dengan hal tersebut, BNPB memberikan peringatan kepada pemerintah daerah dan masyarakat Sumatera Barat untuk memperhatikan dampak alih fungsi lahan terhadap risiko bencana banjir bandang. BNPB juga mendesak untuk adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap alih fungsi lahan dan penerapan aturan yang lebih tegas dalam penggunaan lahan demi mencegah dampak buruk terhadap lingkungan dan risiko bencana.
Untuk mengatasi masalah alih fungsi lahan dan dampak bencana banjir bandang di Sumatera Barat, langkah-langkah konkret perlu segera diambil. Pemerintah daerah perlu memperketat pengawasan terhadap alih fungsi lahan dan menerapkan aturan yang lebih ketat terkait dengan pemanfaatan lahan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan dan konservasi sumber daya alam juga perlu ditingkatkan.
Banjir bandang yang melanda Sumatera Barat menjadi momentum untuk mengevaluasi kembali pentingnya pelestarian lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan. Melalui langkah-langkah preventif dan pencegahan, diharapkan dapat mengurangi risiko bencana dan melindungi lingkungan dari dampak buruk alih fungsi lahan. Dengan demikian, kehidupan masyarakat di Sumatera Barat dapat terlindungi dan berkelanjutan.