Sumber foto: Google

Stunting di Jakarta Selatan: Bukan Hanya Gizi Buruk, Lingkungan Jadi Biang Keladi Utama

Tanggal: 28 Mei 2025 20:17 wib.
Tampang.com | Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengungkapkan fakta mencengangkan terkait penyebab utama stunting di wilayahnya. Berdasarkan data terbaru, masalah stunting di Jakarta Selatan ternyata didominasi oleh faktor lingkungan, terutama pengelolaan limbah cair dan sampah rumah tangga yang buruk, jauh melampaui isu gizi semata. “Berdasarkan data hasil Gerebek Stunting tahun 2024, faktor determinan penyebab kejadian stunting di Jakarta Selatan yang paling tinggi persentasenya adalah dikarenakan pengelolaan limbah cair rumah tangga tidak baik, yakni 90 persen,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Ali Murthadho, pada Selasa (27/5/2025), seperti dikutip dari Antara.

Selain limbah cair, masalah lain yang tak kalah krusial adalah pengelolaan sampah rumah tangga yang buruk, menempati posisi kedua dengan 89 persen. Disusul oleh kebiasaan merokok dalam keluarga sebesar 76 persen, dan asupan gizi tidak seimbang sebesar 62 persen. Dengan data yang ada, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menekankan pentingnya aksi kolektif dari seluruh jajaran, mulai dari camat hingga lurah, untuk memaparkan kinerja nyata dalam upaya penanganan stunting. Hal ini menjadi krusial menjelang penilaian Delapan Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2025. “Dalam paparannya kami sajikan kepada tim penilai dari Provinsi (DKI Jakarta) data yang benar dan valid sesuai pelaksanaannya selama ini,” ujar Ali.

Meskipun tantangan masih besar, Jakarta Selatan mencatatkan progres positif dalam upaya pengentasan stunting. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Jakarta Selatan berada di angka 16,6 persen—terendah di antara lima wilayah kota/kabupaten di DKI Jakarta. Angka itu bahkan kembali turun menjadi 14,9 persen menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024. Persentase balita dengan kondisi underweight dan wasting pun ikut menurun, menunjukkan adanya perbaikan signifikan. Ali Murthadho optimistis, capaian ini menjadi modal kuat untuk mewujudkan Jakarta Selatan bebas stunting.

“Insya Allah dalam penanganan stunting ini kita dapat menggerakkan hati dan pikiran masyarakat untuk secara bersama-sama bergotong-royong, berinovasi dalam penanganan kasus stunting untuk menuju 'Jakarta Selatan Zero Stunting',” pungkasnya, menegaskan komitmen untuk terus berjuang mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut.T
Copyright © Tampang.com
All rights reserved