Sumber foto: Google

Startup Lokal Luncurkan Chatbot Bahasa Daerah, Teknologi AI Kini Lebih Akrab dengan Budaya Nusantara

Tanggal: 29 Mei 2025 13:44 wib.
Tampang.com | Chatbot AI Lokal Fasih Bahasa Daerah, Inovasi Startup Indonesia Ini Bikin Bangga!

Di tengah derasnya arus globalisasi teknologi, sebuah startup asal Indonesia justru melangkah berani dengan misi unik: menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai jembatan pelestari budaya. Mereka baru saja meluncurkan chatbot AI yang tidak hanya canggih, tapi juga mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia.

Inovasi ini tidak sekadar soal teknologi, melainkan juga tentang identitas, kearifan lokal, dan masa depan bahasa-bahasa daerah yang selama ini rentan terlupakan.

Chatbot Canggih, Tapi Tetap Membumi

Berbeda dari chatbot AI pada umumnya yang hanya mendukung bahasa Indonesia atau Inggris, sistem ini mampu berinteraksi dengan fasih dalam bahasa Jawa, Sunda, Minang, Bugis, hingga Bali. Pengguna bisa mengajukan pertanyaan sehari-hari, berbincang santai, bahkan menerima jawaban dalam dialek khas yang natural.

“Teknologi harus membumi, bukan menjauhkan dari akar budaya,” ujar CEO startup tersebut dalam peluncuran resminya. Menurutnya, keberadaan AI yang memahami bahasa daerah akan memperluas akses teknologi digital sekaligus menjaga keberlanjutan warisan budaya.

AI Belajar dari Budayawan dan Komunitas Lokal

Pembuatan chatbot ini tidak dilakukan secara instan. Tim pengembang bekerja sama dengan para ahli bahasa, budayawan, hingga komunitas lokal yang memahami konteks dan nilai-nilai di balik penggunaan tiap bahasa daerah. Algoritma AI mereka dilatih dengan ribuan ekspresi, logat, dan idiom khas, sehingga percakapan yang dihasilkan terasa akrab dan tidak kaku.

Menariknya, dalam beberapa percakapan, chatbot ini bahkan dapat menyisipkan petuah tradisional atau peribahasa lokal yang sesuai dengan konteks. Hal ini membuatnya bukan hanya sebagai alat bantu teknologi, tetapi juga sebagai media edukasi budaya.

Manfaat untuk UMKM dan Layanan Publik Daerah

Tidak hanya fokus pada pelestarian bahasa, chatbot AI ini juga dirancang untuk mendukung sektor ekonomi dan pelayanan publik di daerah. Melalui chatbot, masyarakat dapat bertanya tentang produk-produk UMKM, rute ke lokasi tertentu, hingga informasi tentang layanan pemerintahan lokal—semua dalam bahasa ibu mereka.

Fitur ini sangat membantu terutama di daerah yang belum memiliki literasi digital tinggi, di mana masyarakat cenderung lebih nyaman berkomunikasi dalam bahasa sehari-hari mereka.

Saat ini, sistem chatbot sudah diuji coba di beberapa kota kecil dan kabupaten di wilayah Jawa dan Sulawesi, dengan hasil yang sangat positif. Respons pengguna menunjukkan antusiasme tinggi, terutama dari generasi tua dan pelaku usaha kecil.

Langkah Besar Menuju Teknologi yang Inklusif

Startup ini membuktikan bahwa inovasi teknologi tidak harus melupakan akar budaya. Sebaliknya, teknologi bisa menjadi alat untuk memperkuat identitas lokal di tengah dunia yang semakin terkoneksi.

Langkah mereka disebut sebagai tonggak baru menuju teknologi yang inklusif—yang tidak hanya fokus pada kecanggihan dan efisiensi, tetapi juga memahami nilai-nilai sosial dan budaya dari masyarakat pengguna.

Dalam waktu dekat, pengembang berencana menambah dukungan untuk lebih dari 20 bahasa daerah lainnya. Visi jangka panjangnya: menjadikan AI sebagai mitra budaya yang hidup, dekat, dan membumi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved