Sumber foto: dok. instagram/@smindrawati

Sri Mulyani Dorong Penyempurnaan Layanan Bea Cukai setelah Banyak Kasus Tagihan Viral

Tanggal: 30 Apr 2024 07:19 wib.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, telah meminta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk melakukan penyempurnaan layanan di tengah maraknya kasus yang melibatkan instansi tersebut.

Menurut Sri Mulyani, kasus-kasus yang melibatkan Bea dan Cukai, seperti permasalahan pengiriman sepatu dan action figure, mengungkapkan indikasi adanya harga yang diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) yang lebih rendah dari harga sebenarnya (under invoicing).

Ketika mengunjungi Kantor Pusat Bea Cukai, Sri Mulyani menyampaikan, "Oleh sebab itu, petugas Bea Cukai melakukan koreksi untuk keperluan perhitungan bea masuk dan pajaknya."

Menurut Sri Mulyani, permasalahan tersebut telah diselesaikan dengan pembayaran Bea Masuk dan Pajaknya, sehingga barang-barang yang terlibat telah diterima oleh penerima.

Selain itu, Sri Mulyani juga menyinggung permasalahan terkait pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Ia menyebutkan bahwa barang impor berupa 20 keyboard sebelumnya diberitahukan sebagai kiriman PJT pada tanggal 18 Desember 2022. Namun, karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh pihak yang bersangkutan tanpa keterangan, barang tersebut kemudian ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD).

"Diketahui belakangan melalui media sosial bahwa barang kiriman tersebut adalah barang hibah, sehingga Bea Cukai akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait," ungkapnya.

Sri Mulyani juga menginstruksikan kepada Kepala Bea Cukai, Askolani, untuk memperbaiki layanan dan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat. Ia menjelaskan, "Arahan saya jelas, saya minta Bea Cukai terus melakukan penyempurnaan layanan dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan dari berbagai Kementerian atau Lembaga (K/L) yang harus dilaksanakan oleh Bea Cukai sesuai mandat Undang-Undang, yaitu sebagai border protection, revenue collector, trade facilitator, dan industrial assistance."

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga mendorong Bea Cukai untuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait, agar pelayanan dan penanganan masalah di lapangan dapat berjalan dengan cepat, tepat, dan efektif, serta memberikan kepastian kepada masyarakat.

"Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan agar pelayanan dan kinerja Bea Cukai serta Kementerian Keuangan terus membaik," pungkas Sri Mulyani.

Dalam merespon instruksi dari Sri Mulyani, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai perlu menyusun rencana aksi yang konkret dan efektif untuk perbaikan layanan. Selain itu, Bea Cukai dapat menciptakan program-program edukasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai aturan dan kebijakan yang berlaku.

Kolaborasi yang erat dengan para pemangku kepentingan terkait, seperti pelaku usaha dan lembaga pendidikan, sangat penting untuk memperkuat pelayanan dan menjamin kepastian di lapangan. Selain itu, transparansi dalam menangani masalah serta komunikasi yang jelas kepada publik juga menjadi faktor utama dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Bea dan Cukai.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dapat memperbaiki layanan mereka dan menjamin kepastian dalam pengiriman barang serta penerimaan pajak, sehingga masyarakat dan pelaku usaha dapat lebih percaya dan mendukung kinerja lembaga Bea dan Cukai.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved