Sumber foto: google

Sri Mulyani Berduka atas Meninggalnya Faisal Basri: Sahabat Lama Saat di FEUI

Tanggal: 6 Sep 2024 04:51 wib.
Tampang.com | Kabar duka mengenai meninggalnya Faisal Basri, seorang ekonom senior, pada Kamis subuh, 5 September 2024, telah menyentuh hati Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia merasa terpukul atas kepergian sahabat lamanya yang juga merupakan salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Di tengah kesedihan, Sri Mulyani tidak lupa untuk memberikan dukacita kepada keluarga Faisal Basri dengan mengunjungi rumah duka pada hari berita tersebut mencuat.

Melalui akun Instagram resminya, Sri Mulyani menyampaikan kenangan indahnya bersama Faisal Basri. Ia juga mengunggah foto lama mereka bersama rekan-rekan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). "Saya sangat terpukul mendengar kabar duka pada subuh tadi. Sahabat dan kawan lama saya sejak di FEUI, Bang Faisal Basri, telah berpulang," ucapnya.

Pertemuan pertama antara Sri Mulyani dan Faisal Basri terjadi pada awal 1980-an ketika keduanya saling bekerjasama sebagai asisten dosen dalam mata kuliah perekonomian internasional. Setelah itu, keduanya terlibat sebagai peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEUI. Setelah menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat, Sri Mulyani dan Faisal Basri sama-sama memimpin lembaga yang kemudian dikenal sebagai LPEM FEB UI. "Bang Faisal menjadi Kepala LPEM sementara saya menjabat sebagai Wakil Kepala Bidang Diklat (1993-1995)," ungkapnya.

Setelah kepemimpinan Faisal Basri berakhir, Sri Mulyani Indrawati kemudian mengambil alih posisi tersebut. Faisal kemudian melanjutkan kariernya di luar lingkungan kampus dengan mendirikan INDEF. Perjalanan mereka juga mencatat kembali kerja sama di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Sri Mulyani mengenang Faisal Basri sebagai individu yang penuh semangat kerja karena cintanya yang mendalam terhadap Indonesia."Bang Faisal memiliki tekad untuk mendorong kemajuan dan kebebasan dari korupsi di Indonesia, serta selalu bertarung untuk keadilan," ucapnya.

Melalui media sosialnya, Sri Mulyani mencatat bahwa Indonesia telah kehilangan suara jujur dan tokoh penting. Ia juga menaruh rasa hormat terhadap pandangan dan kritik yang diutarakan oleh Faisal Basri, karena meyakini bahwa Faisal memiliki niat tulus untuk memperbaiki negara.

Faisal Basri seringkali menjadi sosok yang mengkritik kebijakan pemerintah, terutama yang berkaitan dengan perekonomian. Salah satu kritiknya adalah mengenai utang negara yang terus meningkat. Ia pernah memperingatkan bahwa utang pemerintah yang semakin membesar akan membebani APBN. Kritik tajam juga dialamatkannya terhadap berbagai program pemerintah, seperti pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hingga pengelolaan tambang nikel. Kritik-kritik tersebut tentu menjadi sorotan penting bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas kebijakan yang dirancang.

Kepergian Faisal Basri meninggalkan duka yang mendalam. Sri Mulyani merasa bahwa kepergian sahabat lamanya ini adalah kehilangan besar bagi Indonesia. Ia berharap bahwa pandangan dan kontribusi Faisal Basri masih tetap dikenang oleh masyarakat. Kerja keras dan dedikasi Faisal Basri dalam menjadikan Indonesia lebih baik patut diapresiasi. Semoga jejak perjuangannya akan terus memberikan inspirasi bagi para pemangku kebijakan dan masyarakat luas dalam mewujudkan kemajuan bangsa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved