SP: Yang Penting Menang; SBY: Yang Penting Anak Saya Berkuasa
Tanggal: 1 Sep 2023 22:12 wib.
Sebelum keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan, sudah dipertanyakan oleh banyak pihak Partai Nasdem, Bagaimana jika Cawapresnya bukan AHY? Apakah Partai Demokrat akan keluar?
Ternyata SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sama seperti Jokowi (Joko Widodo) mementingkan keluarganya, hanya perbedaannya, SBY ingin anaknya berkuasa setelah dirinya tidak berkuasa, tetapi Jokowi ingin anaknya berkuasa sejak dia masih berkuasa.
Saat ini AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), putra pertama SBY, berumur 45 tahun, jika mengikuti koalisi partai yang bakal menang, dia akan menunggu 10 tahun lagi untuk mencalonkan diri menjadi Presiden Indonesia, sedangkan saat ini Anies Baswedan berumur 54 tahun, Ganjar Pranowo 54 tahun, Prabowo Subianto 74 tahun. Jadi jika AHY akan mencalonkan diri menjadi presiden 10 tahun mendatang, umurnya masih sekitar 55 tahun, waktu yang pas, seperti calon-calon presiden saat ini. Ditambah telah berpengalaman dalam pemerintahan sebagai mentri ataupun menko.
Surya Paloh (SP) berpikir strategis pragmatis, untuk memenangkan pemilu 2024 harus didukung oleh pendukung di Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena menurut riset, area ini masih kurang dukungannya kepada Anies Baswedan.
Perubahan partai koalisi perubahan, dengan masuknya PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), merupakan kekuatan lengkap untuk memenangkan pemilu 2024 oleh koalisi perubahan.
ANIES BASWEDAN – MUHAIMIN ISKANDAR VS GANJAR PRANOWO – ULAMA VS PRABOWO SUBIANTO – ERICK THOHIR/GIBRAN RAKABUMING
Kemana Partai Demokrat akan berlabuh? Sepertinya tidak akan kemana-mana, ke PDI Perjuangan? Tidak mungkin dipasang menjadi cawapres, karena akan kalah. PDI Perjuangan pasti akan mengambil seorang ulama senior dari NU. PDI Perjuangan tidak ingin wakil presiden yang akan menusuk 5 tahun kemudian. Jika Ganjar Pranowo berpasangan dengan ulama NU, maka akan terjadi pertarungan sengit. Dan jika Prabowo berpasangan dengan Erick Thohir atau Gibran Rakabuming Raka, Prabowo akan kalah, karena tidak ada unsur ulama diantara capres dan cawapresnya. Kecuali Prabowo akan mengambil Mahfud MD sebagai cawapres, maka pemilu 2024 akan ramai sekali.