Sumber foto: iStock

Smelter Nikel dengan Energi Terbarukan Pertama Hadir di Morowali

Tanggal: 16 Sep 2024 06:56 wib.
Dalam perkembangan industri di Indonesia, PT Anugrah Neo Energy Materials (ANEM) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk proyek High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Kawasan Industri Neo Energy Morowali (NEMIE). Ini merupakan proyek pertama di Indonesia yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan dalam pembangunan smelter, sebuah langkah penting dalam mendukung transisi energi di sektor industri.

Smelter HPAL ini akan secara khusus mengolah bijih nikel atau limonite menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang akan menjadi bahan prekusor katoda baterai Electric Vehicle (EV). Kawasan Industri NEMIE telah mendapatkan Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) pada Agustus 2024, menunjukkan komitmen dan dukungan pemerintah terhadap pengembangan proyek ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan harapannya terhadap proyek baterai HPAL Neo Energy untuk meningkatkan kapasitas produksi MHP nasional sebanyak 120 ribu MT per tahun. Dalam keterangan tertulisnya, dia juga mengapresiasi penggunaan alat berat berbasis elektrik di kawasan ini sebagai dukungan terhadap target zero emission di sektor pertambangan dan industri. 

Pembangunan smelter HPAL dengan energi terbarukan bukan hanya merupakan langkah maju dalam industri pengolahan sumber daya alam, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan lingkungan di daerah Morowali. Sejumlah kawasan industri di Kabupaten Morowali ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, seperti yang terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan kontribusi industri pengolahan.

Pada tahun 2023, pertumbuhan PDRB Kabupaten Morowali mencapai 20,34% dengan kontribusi industri pengolahan mencapai 72,72%. Nilai PDRB per kapita Kabupaten Morowali pada tahun yang sama mencapai Rp927,23 juta, yang menjadi nilai tertinggi di Indonesia karena didorong oleh faktor ekspor komoditas. Hal ini menunjukkan potensi luar biasa dari industri pengolahan di daerah Morowali.

Penting untuk mencatat bahwa pembangunan smelter HPAL dengan energi terbarukan juga telah menarik investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa hingga Juni 2024, total investasi untuk hilirisasi nikel terutama yang terkait dengan pembangunan smelter dan pabrik baterai kendaraan listrik, telah mencapai US$30 miliar, menunjukkan minat besar dalam pengembangan industri ini.

Selain itu, dalam lima tahun terakhir, kapasitas baterai lithium-ion yang digunakan secara global telah mencapai lebih dari 2.000 GWh untuk mendukung kendaraan listrik dan proyek energy storage. Potensi Indonesia menjadi pemain kunci dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV) dapat dilihat dari kekayaan sumber daya mineralnya, terutama nikel.

Airlangga Hartarto juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam produksi baterai EV sebesar 210 GWh per tahun, yang menarik minat negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, dan Australia. Kolaborasi dengan negara-negara ini dapat memperkuat ekosistem EV, baik dalam hal lithium, nikel, maupun pengembangan teknologi baterai lainnya seperti yang berbasis sodium atau garam.

Di era industri baru yang lebih berkelanjutan, kemajuan dalam bidang hilirisasi nikel dan produksi baterai kendaraan listrik memegang peranan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Dengan adanya proyek smelter HPAL dengan energi terbarukan di Morowali, Indonesia menunjukkan komitmen terhadap transisi energi dan mendukung perkembangan industri baterai EV secara global.

Pentingnya proyek ini juga tercermin dari kerja sama dengan aparat TNI/Polri dalam melindungi aset nasional yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional. Diharapkan kolaborasi ini mampu mendukung industri Indonesia dalam bertransisi dari energi fosil menjadi energi baru.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved