Skor SDGs Indonesia Masih di Bawah Negara Asia Timur dan Selatan

Tanggal: 26 Mei 2025 12:15 wib.
Indeks pembangunan berkelanjutan yang dikenal dengan nama Sustainable Development Goals (SDGs) menunjukkan bahwa Indonesia masih mengukir angka di bawah rata-rata negara-negara di kawasan Asia Timur dan Asia Selatan. Dalam acara Global Business Summit yang digelar di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta pada Minggu, 25 Mei 2025, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi serta Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengungkapkan informasi tersebut.

Menurut Todotua, Indonesia menempati posisi ke-78 dari total 167 negara dengan skor indeks SDGs sebesar 69,4 poin. Angka ini sedikit berada di bawah rata-rata kawasan Asia Timur dan Asia Selatan yang mencatat skor 70,9 poin. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia telah berusaha meningkatkan berbagai aspek pembangunan berkelanjutan, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi.

Dalam konteks ini, Todotua menjelaskan bahwa dari 17 indikator SDGs yang ada, Indonesia baru mencapai kemajuan signifikan pada dua indikator saja, yaitu pengentasan kemiskinan dan kualitas pendidikan. Kedua indikator ini mengalami kemajuan pesat, sebagian besar berkat pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang di berbagai sektor.

Tujuh indikator lainnya, meskipun berkembang, masih tergolong dalam kategori cukup baik. Beberapa dari indikator tersebut termasuk akses terhadap energi yang terjangkau dan bersih, pengembangan pekerjaan yang layak serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif, di samping sektor industri, inovasi, dan infrastruktur.

Menyikapi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam lima tahun ke depan, sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045 dan mendukung pencapaian SDGs. Dalam upaya untuk mencapai target tersebut, pemerintah juga mendorong peningkatan investasi berkelanjutan yang diharapkan dapat memacu produktivitas ekonomi nasional.

Todotua menegaskan bahwa investasi adalah kunci utama untuk memacu produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Target investasi langsung yang ditetapkan pemerintah mencapai angka yang cukup besar, yaitu 815 miliar dolar AS selama periode 2025 hingga 2029, yang setara dengan 15,7 persen dari pertumbuhan ekonomi saat ini.

Lebih jauh, dalam kebijakan investasi, pemerintah memfokuskan perhatian pada sektor-sektor strategis yang mendukung pencapaian SDGs. Di antara sektor prioritas tersebut adalah hilirisasi sumber daya alam yang berkelanjutan, energi baru dan terbarukan, pertanian serta industri pangan, farmasi, alat kesehatan, industri kesehatan, serta pendidikan tinggi dan vokasi.

Terlepas dari itu, pemerintah juga berkomitmen untuk memperkuat iklim investasi stabil serta koordinasi antar pemangku kepentingan. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan kepastian hukum dalam prosedur investasi, yang diharapkan dapat memberikan dorongan lebih bagi para investor. Ini dilakukan melalui penerapan prinsip pelayanan yang positif dan efektif, berdasarkan kesepakatan standar layanan yang disepakati antara berbagai kementerian. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat memperbaiki skor SDGs-nya dan lebih mendekati pencapaian standar yang ditetapkan oleh negara-negara di kawasan Asia Timur dan Selatan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved