Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Sukses Program Cek Kesehatan dan Makan Bergizi Gratis
Tanggal: 11 Agu 2025 09:26 wib.
Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan dua program prioritas nasional, yakni Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, kedua program yang berada dalam lingkup kerja Komisi IX ini merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam program Astacita, khususnya poin keempat terkait pengembangan sumber daya manusia dan kesetaraan gender.
Dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema CKG dan Gizi Gratis: Strategi Preventif Pastikan Generasi Indonesia Emas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/8), Cellica menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia membutuhkan proses panjang, komitmen kuat, dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan. Ia menilai Cek Kesehatan Gratis menjadi langkah strategis untuk deteksi dini penyakit, khususnya penyakit tidak menular pada anak, sehingga intervensi preventif bisa segera dilakukan.
Mantan Bupati Karawang itu juga menyoroti peran penting Puskesmas dalam layanan kesehatan primer. Menurutnya, beban kerja Puskesmas kini semakin berat, terutama di daerah perkotaan seperti Karawang, Bekasi, dan Bandung, yang melayani 100 hingga 150 pasien setiap hari. Pergeseran fungsi Puskesmas dari promotif ke kuratif, kata Cellica, membuat edukasi keluarga terkait kepatuhan pengobatan menjadi krusial untuk mengurangi beban pembiayaan kesehatan nasional.
Selain CKG, Cellica menegaskan peran vital program Makan Bergizi Gratis yang dikelola Badan Gizi Nasional. Program ini menyasar kelompok prioritas, mulai dari anak usia dini, pelajar SD hingga SMA/SMK, ibu hamil, menyusui, hingga balita non-PAUD. Ia berharap penerima manfaat program ini dapat tumbuh sehat, kuat, cerdas, bebas dari stunting, dan memiliki kapasitas intelektual tinggi pada 2045.
Cellica menilai kedua program tersebut harus berjalan seiring. CKG di bawah Kementerian Kesehatan berfokus pada kesehatan fisik masyarakat, sementara MBG di bawah Badan Gizi Nasional memastikan pemenuhan gizi seimbang. Sinkronisasi keduanya diyakini akan memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045 yang sehat lahir batin.
Menutup pernyataannya, Cellica mengingatkan bahwa keberhasilan CKG dan MBG tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat. Ia menekankan perlunya kolaborasi menyeluruh, mulai dari pemerintah daerah, institusi pendidikan, tenaga kesehatan, dunia usaha, hingga masyarakat, agar kedua program ini dapat memberikan dampak nyata bagi generasi mendatang.