Sumber foto: iStock

Siaga 'Neraka' Bocor di Sulawesi, Jokowi Lakukan Ini

Tanggal: 4 Jul 2024 22:51 wib.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengungkapkan strategi pemerintah untuk mengantisipasi gelombang panas yang diperkirakan akan melanda beberapa bulan mendatang. Salah satu langkah yang diambil adalah pemasangan pompa untuk mengairi sawah guna menjaga produktivitas pertanian.

Kunjungan kerja Jokowi ke Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan juga melibatkan pembagian pompa di kawasan pertanian Desa Jaling. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi dampak gelombang panas yang diperkirakan akan mengganggu produktivitas pertanian di wilayah tersebut.

Menurut Jokowi, kegiatan pemasangan pompa ini merupakan langkah awal persiapan menghadapi potensi kekeringan dan penurunan produktivitas beras yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem. Ia juga mengungkapkan bahwa hal ini bukan hanya menjadi permasalahan Indonesia saja, namun juga merupakan tantangan yang dihadapi oleh banyak negara akibat dampak perubahan iklim.

Selain Kabupaten Bone, Jokowi juga menyatakan bahwa pemasangan pompa juga akan diterapkan di provinsi-provinsi dengan peran penting sebagai lumbung padi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Hal ini sebagai bentuk upaya pemerintah dalam mengamankan ketahanan pangan di tengah potensi ancaman kemarau panjang yang diperkirakan terjadi dari bulan Juli hingga September mendatang.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia diperkirakan akan menghadapi puncak musim kemarau pada Juli-Agustus, bahkan mungkin akan berlanjut hingga bulan September. Hal ini menjadi sinyal serius yang membutuhkan kesiapan dalam menghadapi potensi kekurangan air dan penurunan produksi pangan. Terlebih lagi, BMKG juga menyoroti ancaman kelaparan yang dapat terjadi di tahun 2050 jika tidak diantisipasi dengan baik.

Plt. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menegaskan bahwa tingkat kekeringan di berbagai wilayah di Indonesia akan berbeda. Oleh karena itu, pemerintah perlu secara proaktif mengambil langkah-langkah antisipatif untuk memastikan ketersediaan air dan produktivitas pertanian tetap terjaga.

Untuk mendukung program pemasangan pompa, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa sekitar 20.000 pompa akan dibangun pada waktu yang akan datang. Sinergi antara pemerintah pusat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta BMKG menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan program ini. Selain itu, BMKG juga sedang melakukan modifikasi cuaca untuk mengisi waduk dan bendungan di berbagai wilayah, termasuk Jawa, Sumatera, dan Kalimantan sebagai respons cepat terhadap ancaman kemarau yang akan terjadi.

Kegiatan pompanisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam menjaga ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di tengah ancaman musim kemarau yang telah diprediksi. Langkah-langkah proaktif yang diambil oleh pemerintah dalam menghadapi potensi bencana alam ini menjadi sebuah upaya strategis untuk melindungi kesejahteraan petani dan masyarakat pedesaan serta mencegah terjadinya krisis pangan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, BMKG, dan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman perubahan iklim yang semakinnyata.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved