Setelah Cak Imin, Masihkah PKB Dipimpin Alumni PMII?
Tanggal: 2 Mei 2025 08:10 wib.
Tampang.com | Ketua Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII), Andi Jamro Dulung, menyuarakan kekhawatiran tentang masa depan keterwakilan kader PMII di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setelah era Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Dalam acara Tasyakuran Hari Lahir PMII dan Halal Bihalal PB IKA PMII yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (1/5/2025), Andi mengangkat pertanyaan kritis yang menggema di kalangan alumni: "Setelah Cak Imin selesai, apakah masih PMII yang pimpin PKB?"
Hanya 28 dari 68 Anggota Fraksi PKB Berlatar PMII
Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2024, dari total 68 anggota DPR RI yang duduk di bawah Fraksi PKB, hanya 28 orang yang tercatat sebagai alumni PMII. Andi menilai jumlah ini menunjukkan menurunnya pengaruh PMII di internal partai yang dahulu dikenal dekat dengan basis Nahdlatul Ulama itu.
“Saya minta kita perhatikan kondisi di Raden Saleh,” ujar Andi, merujuk pada kantor DPP PKB di Jakarta. Ia menjelaskan bahwa posisi ketua-ketua wilayah (DPW dan DPD) sangat menentukan arah suara dalam pemilihan ketua umum partai.
Minim Kader PMII di Struktur Puncak PBNU
Tak hanya menyoroti PKB, Andi juga menyinggung posisi alumni PMII di struktur teratas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menurutnya, tidak satu pun dari empat penandatangan utama dokumen PBNU—yakni rais aam, katib aam, ketua umum, dan sekretaris jenderal—yang berasal dari PMII.
“Hebat di forum-forum, tapi di dokumen resmi PBNU, tak satu pun dari kita yang tercatat,” ucap Andi dengan nada prihatin.
Isyarat Perlu Konsolidasi Internal Alumni PMII
Pernyataan Andi menjadi sinyal bagi para alumni PMII untuk segera melakukan konsolidasi dan memperkuat posisi politiknya di institusi-institusi strategis. Ia mengajak para kader untuk lebih aktif tidak hanya dalam forum-forum simbolik, tetapi juga dalam mengisi ruang-ruang pengambilan keputusan.
"Kalau kita ingin tetap punya pengaruh, kita tidak bisa hanya bergantung pada masa lalu. Saatnya kita bekerja nyata untuk masa depan PMII di partai dan organisasi," tutupnya.