Seserahan Nikah Sering Pakai Mobil Mewah, Kini Pati Dijuluki Kampung Maling
Tanggal: 18 Jun 2024 09:31 wib.
Dulu Kabupaten Pati, Jawa Tengah dikenal hedon, banyak orang nikah yang memberikan mobil mewah sebagai seserahan. Tapi sekarang, daerah itu dikenal sebagai kampung maling, tempatnya kendaraan bodong. Lebih tepatnya di Kecamatan Sukolilo, Pati. Usai tewasnya bos rental mobil asal Jakarta kiini pihak kepolisian terus menelurusi, dan menggeledah wilayah tersebut. Sudah ada puluhan motor, dan motor disita lantaran tidak punya surat-surat. Hal ini memunculkan stigma di masyarakat, khususnya di kota Pati, yang dijuluki sebagai kampung maling akibat tren tersebut.
Banyak pasangan yang memilih untuk menyertakan mobil mewah sebagai bagian dari seserahan untuk menunjukkan kemapanan dan kemewahan secara visual kepada keluarga dan tamu undangan. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan, total saat ini petugas sudah mengumpulkan 33 motor, dan 6 mobil yang disita. Sebagian besar dari satu rumah sebagai penadah kendaraan bodong tersebut.
Terungkapnya kasus tersebut, kini citra Pati menjadi buruk di mata para pengusaha rental mobil, dan leasing, sehingga akan sulit buat mereka saat ingin sewa kendaraan, atau mengajukan kredit, baik itu motor ataupun mobil. Padahal sebelumnya daerah itu dikenal banyak orang kaya raya, lantaran pihak mempelai pria banyak yang memberikan seserahan mobil mewah kepada calon istrinya.
Sejumlah momen itu diunggah di media sosial, hingga viral. Menurut rangkuman Viva Otomotif, ada 7 video, dan foto viral di jagat maya yang memperlihatkan seserahan warga Pati menggunakan mobil mewah, yaitu Toyota 86, Subaru BRZ, Honda HR-V, Toyota Raize, Mitsubishi Xpander, hingga Jeep Rubicon, dan motor Vespa Primavera. Dari sekian banyak mahar mobil mewah yang diberikan untuk mempelai wanita, ada salah satu pasangan yang jadi sorotan. Karena sang pria harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah memberikan Toyota Fortuner sebagai seserahan pernikahannya. Pria itu diketahui bernama Ujok Budiyanto asal Desa Winong dan wanitanya bernama Mega Trisniani asal Desa Talun, Kecamtan Kayen, Pati.
Sales salah satu diler Toyota yang menjual Fortuner tipe VRZ ke pria tersebut, ternyata tidak menyetorkan uang pembeliannya ke diler. Kasus pada 2019 itu ditangani Kapolres Pati, AKBP Pol Jon Wesly Arianto.
Diharapkan dengan adanya kesadaran bahwa tren penyampaian seserahan nikah dengan mobil mewah dapat menimbulkan stigma negatif di masyarakat, maka pasangan yang akan menikah dapat mempertimbangkan kembali konsep seserahan nikah yang sesuai dengan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal. Hal ini diharapkan bisa membantu mengurangi tren seserahan nikah dengan mobil mewah yang berdampak negatif di masyarakat, khususnya di kota Pati.
Dengan demikian, penting bagi para calon pengantin untuk mempertimbangkan dampak sosial dan budaya dari tren yang mereka ikuti. Seserahan nikah merupakan hal yang sakral dan memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Indonesia, oleh karena itu, perlu adanya kesadaran akan budaya dan nilai-nilai lokal dalam menyelenggarakan pernikahan. Semoga dengan adanya kesadaran tersebut, tren seserahan nikah dengan mobil mewah bisa dipersepsikan secara lebih positif di masyarakat, khususnya di kota Pati.