Sertifikasi Musik untuk Seniman Makassar, Langkah Maju Pengakuan Kompetensi Nasional

Tanggal: 26 Jun 2024 14:57 wib.
Dinas Pariwisata Kota Makassar mengadakan acara bertajuk "Fasilitasi Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif – Inkubasi Produksi Musik," yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Karebosi Premiere Makassar, mulai Rabu, 26 Juni 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari musisi, vokalis, dan penata bunyi. Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ini menjadi salah satu upaya untuk uji kompetensi yang akan dilaksanakan di akhir sesi pelatihan.

Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Indonesia, Joni William Maukar SH, MM, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas kepedulian terhadap sertifikasi bagi para seniman musik dan pelaku musik di Makassar.

Ia menyatakan bahwa belum banyak daerah di Indonesia yang menerapkan kebijakan pemerintah dalam memberikan pengakuan terhadap kompetensi warganya melalui sertifikasi nasional Indonesia.

“Pengakuan kompetensi itu hanya bisa diberikan oleh negara, maka sertifikat itu bisa diberikan kepada lembaga sertifikasi profesi yang sudah diakui negara. Kami bekerja sama dengan Kemenparekraf untuk melaksanakan program pelatihan berbasis kompetensi seperti yang kita lakukan sekarang ini,” ujar Joni William Maukar.

Kabid Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pariwisata, Zulkifli Salam, S.IP, menambahkan, “Kegiatan ini adalah upaya kami untuk mengakomodasi sertifikasi dari Kemenparekraf. Kegiatan ini mengupayakan bagaimana caranya seniman bisa diakui oleh negara melalui sertifikasi profesi. Di Makassar, kegiatan ini belum pernah dilaksanakan sebelumnya, olehnya kami berupaya memohon kepada direktorat kementerian. Alhamdulillah, ada tiga kegiatan yang telah kami laksanakan.”

Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada dukungan dari Pemerintah Kota Makassar, yaitu penyediaan 10.000 pelatihan keterampilan gratis sekaligus dalam mempersiapkan sumber daya yang berkompeten dan profesional di bidang musik.

Selain sertifikasi di bidang fotografi, yang saat ini berjalan adalah sertifikasi musik, dan pada bulan Juli nanti akan ada sertifikasi seni pertunjukan.

“Tahun depan, sertifikasi untuk program event organizer akan dilaksanakan. Mungkin sekarang manfaatnya belum terasa, tapi semoga pelatihan ini memberikan manfaat untuk kita semua,” lanjut Zulkifli.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari LSP Indonesia, Fitra Barnas Sumbara, dan David Klein, yang memberikan materi terkait peningkatan kompetensi di bidang musik.

Kegiatan ini merupakan langkah maju dalam pengakuan kompetensi nasional, terutama dalam industri musik di Kota Makassar. Dengan adanya sertifikasi musik, para seniman dapat memperoleh pengakuan yang sah atas kompetensinya dari lembaga yang diakui oleh negara. Upaya ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional dalam industri kreatif.

Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk mendorong pengakuan kompetensi seniman musik melalui sertifikasi nasional. Hal ini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme para seniman musik, serta memberikan kepastian hukum terkait kompetensi dan kualifikasi mereka di industri musik.

Dengan demikian, melalui kerjasama antara pemerintah, lembaga sertifikasi profesi, dan pelaku industri musik, diharapkan dapat terus mendorong pengakuan kompetensi nasional bagi para seniman musik, sehingga industri musik di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang berarti bagi perekonomian dan budaya Indonesia. Selain itu, para seniman musik juga diharapkan dapat memperoleh perlindungan dan pengakuan yang pantas atas keahliannya dalam industri musik. Semua pihak perlu berperan aktif dalam mendukung pengembangan industri musik yang berkualitas dan berdaya saing, sebagai bagian dari upaya memajukan industri kreatif di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved