Serikat Buruh Desak Penghapusan Syarat Diskriminatif dalam Rekrutmen Pekerja
Tanggal: 1 Jun 2025 10:25 wib.
Jakarta, Tampang.com – Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI), Mirah Sumirat, menyuarakan desakan agar perusahaan lebih mengedepankan kompetensi atau keterampilan calon pekerja dalam proses rekrutmen, alih-alih penampilan fisik yang tidak relevan. Mirah menyoroti masih banyaknya iklan lowongan kerja yang memuat persyaratan diskriminatif terkait penampilan fisik, mulai dari warna kulit, tinggi badan, hingga syarat memiliki penampilan menarik (good looking).
"Apalagi soal penampilan menarik atau good looking. Itu lebih baik dihilangkan saja. Perusahaan seharusnya fokus pada kompetensi. Misalnya butuh teknisi, ya cukup fokus pada keahlian teknisinya, bukan yang lain-lain," tegas Mirah kepada Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).
Menurut Mirah, ketentuan semacam itu sangat diskriminatif dan tidak adil bagi para pencari kerja yang sebenarnya memiliki kemampuan mumpuni, namun terhalang oleh persyaratan fisik yang tidak relevan dengan pekerjaan yang akan dilakoni. Oleh karena itu, Mirah menilai bahwa Surat Edaran (SE) yang dibuat Kementerian Ketenagakerjaan terkait larangan diskriminasi dalam rekrutmen tenaga kerja perlu dibuat lebih ketat.
"Sebenarnya bukan hanya sebatas pembatasan usia. Semua bentuk persyaratan yang tidak masuk akal dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang akan digeluti oleh calon tenaga kerja itu, saya kira harus dihapuskan," ujar Mirah.
Selain itu, Mirah juga mendorong Kementerian Ketenagakerjaan untuk memastikan bahwa surat edaran yang melarang diskriminasi usia dalam lowongan kerja benar-benar diimplementasikan di lapangan. Ia khawatir, surat edaran yang tidak memuat aturan terkait sanksi hukum itu tidak cukup kuat untuk menghapus praktik diskriminasi yang selama ini terjadi.
"Surat edaran itu tidak bersifat mengikat, tapi bisa diperkuat lewat pengawasan dari dinas tenaga kerja yang harus ekstra dalam mengawal implementasinya,” kata Mirah. Ia berharap, perusahaan tidak lagi mencantumkan syarat yang aneh-aneh dan tidak relevan dengan pekerjaannya.