Senyap! Pasukan Hantu Laut Marinir Tangkap Intelijen OPM di Pulau Mapia, Ini Kronologinya
Tanggal: 7 Agu 2024 09:04 wib.
Personel dari Pangkalan TNI Angkatan Laut telah berhasil menangkap seorang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) bernama Pilemon Burame alias PB (35) di Pulau terluar Mapia, Distrik Supiori Barat, Kabupaten Supiori, Papua. Saat ditangkap, Pilemon sedang melakukan kegiatan mata-mata terhadap aktivitas prajurit TNI di daerah tersebut.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Biak, Kolonel (Mar) Jinawi Atut Waluyanto menjelaskan bahwa anggota teroris tersebut merupakan intelijen dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)."Pilemon Burame terdaftar sebagai anggota Papua Intelijen Servis TPNPB dan ditangkap pada Sabtu, 3 Agustus 2024, pukul 09.30 WIT di Pulau Mapia, Kabupaten Supiori. Dia telah dibawa ke Lanal Biak dengan KRI Kapak 625," ujarnya seperti yang dikutip pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku, personel gabungan TNI, Satgas Marinir, Satgas Pulau Terluar Korem 173/PVB, dan Babinsa Kodim 1708 Biak berhasil menemukan sebanyak 107 jenis barang bukti yang diamankan dan disita untuk proses penegakan hukum selanjutnya.
Barang bukti yang diamankan antara lain adalah baju loreng dinas TPNPB, kartu tanda anggota TPNPB, bendera, dan dokumen keanggotaan Organisasi Papua Merdeka.
Sementara untuk penanganan hukum terhadap pelaku anggota TPNPB, pihak berwenang akan menyerahkan penindakan kasus hukumnya ke Polres Supiori untuk diproses."Untuk penyerahan pelaku anggota TPNPB beserta 107 jenis barang bukti akan dilakukan secepatnya setelah release penangkapan ini," tutupnya.
Pangkalan TNI Angkatan Laut Biak juga mengungkapkan bahwa keberhasilan dalam penangkapan ini tidak lepas dari sinergi antara instansi terkait. Korem 173/PVB, Kodim 1708 Biak, serta Satgas Pulau-Pulau Terluar semuanya terlibat dalam operasi penangkapan ini. Hasil kerja keras dan kerjasama mereka berhasil memastikan keamanan di Pulau Mapia dan sekitarnya.
Pangkalan TNI Angkatan Laut Biak juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti komitmen TNI dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara di wilayah terluar, terutama di daerah perbatasan. TNI terus melakukan upaya pencegahan terhadap segala bentuk ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Operasi ini juga menunjukkan bahwa TNI terus mengawasi kegiatan kelompok separatis di Papua yang berusaha merongrong kestabilan dan keamanan di daerah tersebut.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memberikan apresiasi atas keberhasilan operasi penangkapan ini. Ia menegaskan bahwa TNI Angkatan Laut akan terus berupaya maksimal dalam mengamankan wilayah perairan Indonesia, termasuk daerah terpencil dan terluar seperti Pulau Mapia.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Pulau Mapia termasuk dalam daftar pulau terluar Indonesia. Letaknya yang jauh dari pulau-pulau utama membuatnya rawan menjadi tempat persembunyian atau markas bagi kelompok-kelompok separatis.
Dengan keberhasilan operasi ini, diharapkan masyarakat di Pulau Mapia dan sekitarnya dapat merasa lebih aman dan tenteram. TNI berkomitmen untuk terus berada di garis terdepan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan nasional.
Keberhasilan dalam menangkap anggota OPM yang sedang melakukan kegiatan mata-mata di daerah tersebut juga menjadi peringatan bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut. TNI akan terus bertindak tegas terhadap setiap upaya yang mengganggu keamanan negara, termasuk di daerah terluar seperti Pulau Mapia.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menyatakan apresiasi atas keberhasilan operasi ini. Beliau menekankan bahwa keamanan dan kedaulatan wilayah perlu dijaga dengan sungguh-sungguh, terutama di daerah-daerah terpencil dan terluar. Prabowo memastikan bahwa pemerintah akan terus mendukung upaya TNI dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah Indonesia.