Semen Indonesia Berpotensi Untung Berkat Program 3 Juta Rumah Prabowo?
Tanggal: 11 Okt 2024 05:21 wib.
Program penyediaan 3 juta rumah baru per tahun dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto menjadi pusat perhatian yang menarik bagi industri semen di Indonesia. Peningkatan permintaan bahan baku semen yang diakibatkan oleh program ini, juga menjadi peluang besar bagi perusahaan semen, seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG, untuk meningkatkan produktivitasnya.
Boy Aditya Prakasa, Senior Vice President Project Management Office SIG, menyampaikan harapannya terkait program ini. Dia menyatakan bahwa Semen Indonesia siap meningkatkan kapasitas produksi, khususnya dari tingkat utilisasi saat ini sebesar 60% menjadi 80% jika permintaan bahan baku semen meningkat di masa mendatang. Menurutnya, program ini dipastikan akan memberikan dorongan signifikan terhadap kinerja perseroan.
Boy menegaskan bahwa peningkatan utilisasi pabrik semen memiliki potensi besar untuk mendorong inovasi dalam perusahaan. Meskipun ia enggan merinci proyeksi peningkatan volume produksi dan dampaknya terhadap kinerja keuangan perseroan, namun dia meyakinkan bahwa pihaknya sudah melakukan perhitungan yang cukup matang terkait dengan program 3 juta rumah tersebut.
Selama semester pertama tahun 2024, SMGR mencatatkan laba bersih sebesar Rp501,4 miliar, mengalami penurunan sekitar 41,2% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp866,2 miliar. Penurunan tersebut juga tercatat pada total pendapatan yang menurun sebesar 3,64% secara tahunan menjadi Rp16,41 triliun. Penurunan ini, sebagian besar disebabkan oleh penurunan penjualan bahan baku seperti semen hingga beton.
Hashim Djojohadikusumo, Ketua Satgas Perumahan tim transisi, menjelaskan bahwa program 3 juta rumah tersebut akan terbagi menjadi 2 juta rumah di perdesaan dan 1 juta unit apartemen di daerah kota setiap tahun. Dia menekankan bahwa program ini merupakan suatu ide yang akan memberikan dampak positif bagi sektor perumahan di Indonesia.
Semen Indonesia juga telah menyusun solusi pembangunan rumah instan dengan waktu pengerjaan yang cukup singkat, yakni 15 hari. Inisiatif ini telah didiskusikan dengan sejumlah pihak terkait, termasuk pemerintah dan pengembang properti. Rumah tapak instan ini merupakan salah satu inovasi yang diharapkan mampu mendukung program pembangunan 3 juta rumah per tahun yang digagas oleh pemerintah.
Lebih lanjut, rumah tapak instan ini diklaim sebagai solusi yang efisien dalam pembangunan serta ramah lingkungan karena menggunakan bahan dasar semen hijau. Proyek percontohan rumah tapak Semen Indonesia sudah berdiri di beberapa wilayah, dan perseroan juga terlibat dalam komunikasi intensif dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terkait pembiayaan perumahan.
Dengan potensi pertumbuhan permintaan semen yang diakibatkan oleh program pembangunan 3 juta rumah per tahun, Semen Indonesia diharapkan mampu memperkuat posisinya di pasar semen Indonesia. Namun, tantangan besar juga dihadapi seiring dengan turunnya laba bersih dan pendapatan pada tahun 2024. Meskipun begitu, harapan tetap ada mengingat partisipasinya dalam menciptakan solusi-solusi inovatif untuk mendukung program pembangunan infrastruktur perumahan yang ambisius ini.