Selama 10 Tahun Terakhir, Menteri PUPR Seperti Sinterklas, Membagikan BMN Senilai Berkali-Kali. Hari Ini Mencapai Rp19,Triliun

Tanggal: 10 Okt 2024 18:30 wib.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggambarkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono seperti sosok Sinterklas. Alih-alih membagikan hadiah Natal kepada anak-anak, Basuki kerap membagikan Barang Milik Negara (BMN) kepada Kementerian/Lembaga (K/L), pemerintah daerah, perguruan tinggi, Yayasan, hingga ke desa-desa.

"Selama 10 tahun terakhir, Menteri PUPR ini seperti Sinterklas, membagikan BMN senilai berkali-kali. Hari ini mencapai Rp19,26 triliun. Pak Bas selama 10 tahun membagi Rp374,66 triliun," ungkapnya dalam acara Serah Terima BMN Kementerian PUPR di kantor Kementerian PUPR, pada Kamis (10/10/2024).

Bendahara Negara ini menjelaskan bahwa BMN yang dibangun oleh Kementerian PUPR menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) merupakan aset yang berkualitas, kemudian dihibahkan dan dihadiahkan ke berbagai pihak.

Sri Mulyani menegaskan bahwa pembagian BMN ini menjadi upaya pemerintah untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa uang yang terkumpul dalam bentuk pajak dan non-pajak akan kembali kepada masyarakat dalam berbagai bentuk manfaat, seperti subsidi, pembangunan rumah sakit, sekolah, dan beasiswa.

"Uang negara yang kembali digunakan untuk manfaat masyarakat, mulai dari LPG 3 kg, listrik, air minum, hingga BBM yang dikonsumsi masyarakat," ujarnya.

Dari jumlah total BMN yang dibagikan hari itu mencapai Rp19,26 triliun, sebanyak Rp13,36 triliun diserahkan kepada berbagai pihak, sementara sisanya Rp5,89 triliun dialihstatuskan kepada K/L, termasuk Kementerian Pertahanan.

BMN yang diserahkan termasuk BMN untuk bidang sumber daya air seperti bangunan radar cuaca dan infrastruktur, dan bangunan gedung kantor dengan nilai total sebesar Rp113,99 miliar.

Selain itu, infrastruktur untuk jalan nasional kolektor arteri hasil pelaksanaan instruksi Presiden tentang jalan daerah dan jembatan gantung sebesar Rp2,79 triliun, serta pembangunan jaringan air minum, rehabilitasi bangunan sekolah dan pasar, kawasan pariwisata, pos lintas batas negara, dan peningkatan kualitas permukiman kumuh dengan total Rp9,53 triliun.

Sementara itu, untuk bidang perumahan, terdapat rumah susun rumah khusus PSU, jalan, dan perabot dengan total nilai Rp6,82 triliun, setara dengan 35,4% dari total BMN yang diserahkan hari itu. Lalu, terdapat tambahan Rp1,89 triliun untuk KPR FLPP.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, distribusi BMN ini menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan masyarakat di berbagai sektor. Hal ini juga menjadi indikator kinerja pemerintah dalam menyalurkan dana APBN untuk mendukung pembangunan nasional.

Pemberian BMN oleh Menteri PUPR kepada berbagai pihak juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan aset negara. Eksistensi Sinterklas dalam diri Basuki Hadimuljono juga memberikan kesan positif terhadap upaya pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat.

Dari sisi keberlanjutan, pemerintah perlu terus memastikan bahwa pemanfaatan BMN ini sesuai dengan tujuan pembangunan nasional dan berkelanjutan. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas infrastruktur yang dibangun dari BMN juga menjadi fokus penting bagi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Demikianlah, pemberian BMN oleh Menteri PUPR menjadi salah satu langkah strategis bagi pemerintah dalam memajukan pembangunan nasional. 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved