Sekolah Luhut Dominasi Beasiswa Indonesia Maju, Kemendikti Bantah Ada Politisasi Pada penetapan Pada BIM
Tanggal: 27 Apr 2025 17:57 wib.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikti) telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk menanggapi berbagai dugaan politisasi terkait penetapan penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Bergelar. Sorotan muncul setelah terkuaknya fakta bahwa mayoritas penerima beasiswa tahun ini berasal dari SMA Unggul Del, sebuah sekolah yang didirikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemendikti, Ahmad Najib Burhani, menjelaskan bahwa proses seleksi penerima beasiswa dilakukan berdasarkan data calon yang telah disaring dan ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan di periode sebelumnya. Burhani menegaskan bahwa kementeriannya hanya bertanggung jawab atas pengelolaan data dan bukan menetapkan calon secara langsung. “Karena datanya dari yang dulu. Itu memang datanya sudah seperti itu, di luar daripada kami,” katanya dalam wawancara dengan Tempo pada 27 April 2025.
Beasiswa Indonesia Maju (BIM) 4 hanya diperuntukkan bagi siswa yang berhasil lolos seleksi dari masa persiapan yang berlangsung antara Oktober 2023 hingga Oktober 2024. SMA Unggul Del terdata mengirimkan jumlah peserta terbanyak, mencapai sekitar 7,83 persen atau sekitar 30 siswa dari total keseluruhan. Oleh karena itu, Burhani menilai sangat wajar jika sekolah tersebut mendapatkan alokasi beasiswa yang lebih tinggi.
Dia juga menjelaskan bahwa jumlah siswa dari SMA Unggul Del yang berhasil pada tahap persiapan ditentukan oleh pejabat Kementerian sebelumnya, yang ketika itu dipimpin oleh Menteri Nadiem Makarim. “Jadi itu di luar dari kami, karena itu hasil daripada seleksi prestasi yang dulu. Kami hanya menerima ini,” ujarnya. Dengan demikian, dia menyatakan bahwa pertanyaan mengenai apakah terdapat potensi konflik kepentingan dalam seleksi harus diarahkan kepada pejabat Kementerian yang lama.
Kemendikti sendiri berupaya untuk memaksimalkan jumlah penerima beasiswa yang ditetapkan, yang berjumlah 398 siswa, dengan menerapkan kriteria penilaian yang mengedepankan 60 persen prestasi akademis dan 40 persen kondisi ekonomi para calon penerima. “Itu ditanyakan kepada sistem yang dulu, kita hanya menerima yang sekarang,” ungkap Burhani lagi.
SMA Unggul Del memang dikenal memiliki reputasi tinggi dalam prestasi akademik dan pengajaran, sekaligus memperoleh kuota terbanyak untuk penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) 4 yang disediakan oleh Kemendikti. Sekolah swasta ini merupakan sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh seorang purnawirawan jenderal, yang saat ini juga memegang peranan penting dalam perekonomian nasional sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan.
Awalnya, daftar penerima beasiswa tersebut diumumkan melalui Surat Keputusan Kemendikti dengan nomor 0129/D/DV.02.02/2025 tentang Penetapan Penerima Beasiswa Indonesia Maju Angkatan 4 Gelombang 1. Namun, pada tanggal 24 April 2025, Kemendikti mengeluarkan revisi dengan mengganti surat keputusan tersebut melibatkan SK baru dengan nomor 0137. Sayangnya, dalam dokumen baru tersebut, tidak tercantum nama-nama penerima beasiswa, berbeda dengan SK yang pertama.
Ketika Tempo mendapatkan salinan surat keputusan yang pertama, di dalamnya terdapat informasi bahwa total penerima beasiswa mencapai 119 siswa dari sekitar 84 sekolah yang berbeda. Dari informasi tersebut, tampak jelas bahwa SMA Unggul Del mendominasi jumlah penerima, dengan mengirimkan 17 orang peserta, diikuti oleh SMA Pradita Dirgantara yang mengusulkan sebanyak 15 siswa. Sementara itu, sekolah-sekolah lain umumnya hanya berhasil mengirimkan satu hingga dua penerima. Hal ini semakin menegaskan dominasi dan ketenaran SMA Unggul Del dalam bidang prestasi akademik di tingkat nasional.