Sejarah Penamaan 12 Bulan dalam Masehi: Fakta Sejarah yang Menarik
Tanggal: 2 Jul 2024 20:32 wib.
Sebagai bagian dari sistem penanggalan Masehi, penamaan 12 bulan yang digunakan secara internasional memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Penamaan tersebut tidak hanya berasal dari asumsi sederhana, melainkan memiliki kisah dan keunikan masing-masing. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri fakta sejarah yang melatarbelakangi penamaan 12 bulan dalam Masehi.
1. Januari
Nama bulan pertama, Januari, berasal dari dewa Romawi yang disebut Janus. Dewa ini diyakini memiliki dua wajah yang menghadap ke arah yang berlawanan, yang merupakan simbol awal dan akhir.
2. Februari
Februari diambil dari kata Februa, yang merupakan sebuah festival kesuburan yang dirayakan di Romawi kuno pada bulan ini.
3. Maret
Maret berasal dari nama dewi perang Romawi, Mars. Bulan ini mulanya adalah bulan pertama dalam kalender Romawi.
4. April
Asal-usul nama April masih dalam perdebatan, namun beberapa sumber menyatakan bahwa nama ini berhubungan dengan kata Latin "aperire" yang berarti "membuka." Bulan April sering dianggap sebagai awal dari musim semi di belahan bumi utara.
5. Mei
Nama bulan ini diambil dari dewi kemurnian dan keperawanan Romawi, Maia.
6. Juni
Junius, atau Juni, diambil dari dewa pelindung pernikahan dan penyatuan, Juno.
7. Juli
Nama Juli berasal dari Julius Caesar yang mengatur kalender Romawi dan menamai bulan ini setelah dirinya sendiri.
8. Agustus
Sama seperti Juli, bulan Agustus dinamai sesuai dengan Caesar Augustus, kaisar Romawi pertama.
9. September
September berasal dari kata Latin "septem" yang berarti "tujuh," karena sebelum penambahan Juli dan Agustus, September adalah bulan ketujuh dalam kalender Romawi.
10. Oktober
Nama Oktober berasal dari kata Latin "octo" yang artinya "delapan," sesuai dengan urutannya sebelum penambahan bulan Juli dan Agustus.
11. November
November diambil dari kata Latin "novem" yang berarti "sembilan," mengingat bulan ini sebelumnya adalah bulan kesembilan.
12. Desember
Desember berasal dari kata Latin "decem" yang berarti "sepuluh," mengacu pada posisinya sebelum penambahan bulan Juli dan Agustus.
Penamaan 12 bulan dalam Masehi memiliki sejarah yang kaya akan cerita dan makna. Meskipun kita sering menggunakan nama-nama ini tanpa memikirkan asal-usulnya, mengetahui fakta sejarah di balik penamaan ini memberikan perspektif yang lebih mendalam terhadap sistem penanggalan Masehi yang kita gunakan secara universal hari ini.
Dengan menelusuri sejarah penamaan bulan-bulan Masehi, kita bisa lebih menghargai asal-usul sistem penanggalan dan bagaimana cerita-cerita kuno masih memengaruhi kehidupan sehari-hari kita saat ini. Sejarah ini mengingatkan kita akan kekayaan budaya yang melandasi sistem penanggalan yang kita gunakan, serta memberikan pandangan yang lebih luas terhadap waktu dan perhitungan waktu yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.