SD di Manado Terima Menu Ayam Busuk Saat Pembagian Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Angkat Bicara
Tanggal: 17 Mei 2025 21:55 wib.
Tampang.com | Kasus menu ayam busuk yang diterima SDN Pandu, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), saat pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi perhatian serius pihak terkait. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan agar pengujian kualitas makanan secara organoleptik—menggunakan indera untuk menilai kesegaran dan keamanan—dilakukan rutin sebelum makanan disalurkan ke sekolah.
Menurut Dadan, pengujian ini penting agar makanan yang tidak layak konsumsi tidak sampai diterima oleh siswa. “Kami sudah ingatkan agar uji organoleptik dibiasakan. Masakan yang sudah tidak layak tidak perlu dilanjutkan untuk dibagikan,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (17/5/2025).
Kejadian bermula pada Rabu (14/5/2025) saat guru di SDN Pandu memeriksa makanan yang akan dibagikan kepada siswa kelas 4 hingga 6 dan menemukan adanya ayam yang berbau busuk. Kepala sekolah, Rusmin Sigar, langsung mengambil tindakan dengan melarang siswa mengonsumsi hidangan tersebut dan menghubungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait.
“Ditemukan sekitar 20 kotak ayam yang sudah berbau tidak sedap. Meskipun ada beberapa yang terlihat baik menurut siswa, kami memutuskan agar tidak dikonsumsi,” kata Rusmin.
Menanggapi insiden ini, Kepala Dinas Pangan Sulut, Franky Tintingon, Kepala Dinas Pendidikan Manado, Steven Tumiwa, dan Kepala SPPG Mapanget, Stevano, langsung turun tangan melakukan pengecekan. Franky menyebutkan jumlah penerima MBG di SDN Pandu mencapai 326 siswa, dan kasus ayam busuk ini menjadi yang pertama kali terjadi sejak program MBG digulirkan pada Februari 2025.
Dari hasil pemeriksaan, proses pengolahan dan penyimpanan makanan sudah sesuai standar, dan sampel ayam yang diambil tidak mengandung bahan berbahaya. Namun, demi menjaga kualitas, pengawasan ketat akan terus ditingkatkan mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi makanan ke sekolah.
Stevano menambahkan, pihaknya juga berkomitmen memilih supplier bahan makanan yang terpercaya demi memastikan keamanan dan kualitas. Pihak sekolah sendiri sudah menjalankan protokol dengan tegas melarang siswa mengonsumsi makanan yang tidak layak tersebut.
Meski sempat menjadi sorotan, program MBG tetap berjalan dengan pengawasan lebih ketat agar hidangan yang diterima siswa benar-benar bergizi dan aman.