Samuel Wattimena Ajak Pemda Buka Ruang Kreasi bagi Seniman Muda

Tanggal: 25 Agu 2025 22:04 wib.
Anggota Komisi VII DPR RI Samuel Wattimena mendorong pemerintah daerah agar lebih terbuka memberikan ruang bagi seniman muda untuk berekspresi. Menurutnya, bakat dan kreativitas generasi baru hanya bisa berkembang bila ada dukungan nyata dari para pengambil kebijakan.

“Kalau saya boleh memberikan masukan kepada pemerintah daerah, para pemberi keputusan, atau para birokrat, kasih ruang dong buat mereka,” ujarnya saat menghadiri pameran seni bunyi bertajuk Sem(B)arang di Gedung Monod Diephuis & Co, Kota Lama Semarang, Jumat malam.

Samuel menilai acara yang digagas Komunitas Ruang Miarsa ini menghadirkan warna segar. Bukan hanya sekadar pameran visual seperti umumnya, Sem(B)arang justru mengolah bunyi mulai dari suara sepeda motor, orang menyapu, hingga instrumen buatan menjadi karya seni yang unik dan interaktif. “Yang menarik, mereka menghadirkan bukan pameran visual tapi audio visual, bunyi-bunyian. Jadi sembarang orang boleh mencoba dan menghasilkan suara,” katanya.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, seniman, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem seni yang hidup. “Komunikasi, koordinasi, konsolidasi, kolaborasi. Ini yang menurut saya masih menjadi barang langka di semua sisi. Masing-masing masih berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya.

Samuel juga berpesan agar para seniman muda terus menggali kemungkinan baru dalam berkesenian. Ia melihat seni bunyi yang dipamerkan kali ini punya potensi besar untuk terus dieksplorasi, tanpa harus berhenti pada satu pameran saja.

Sementara itu, Galuh Nadhita, salah satu anggota Ruang Miarsa, menjelaskan bahwa komunitas mereka memang berfokus pada seni suara. “Ide awalnya sebenarnya berangkat dari pengarsipan. Kami berharap ini bisa menjadi arsip bunyi yang berguna di masa depan,” katanya.

Menurut Galuh, suara-suara sehari-hari yang kini akrab di telinga bisa saja hilang suatu saat nanti. “Mungkin di masa depan sudah ada mobil terbang kayak di film Doraemon. Dinosaurus saja bisa punah, barangkali bunyi-bunyian juga bisa punah,” ujarnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved