Saham Bank Raksasa Tancap Gas: BRI, BNI, Mandiri & BCA Siapa Juara?
Tanggal: 29 Jun 2024 21:46 wib.
Saham perbankan big caps di Indonesia tampaknya mulai menunjukkan tanda-tanda bangkit dengan akumulasi nilai yang signifikan. Dampak dari pergerakan saham perbankan ini juga terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali melesat di atas angka 7.000.
Dalam dua hari terakhir, saham-saham bank besar di Indonesia menunjukkan penguatan yang sejalan, dengan kisaran 2% hingga 3%. Mayoritas dari saham-saham ini menunjukkan akumulasi yang cukup baik, dan memberi gambaran bahwa arah tren pergerakan telah mulai berbalik.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menunjukkan pola teknikal yang menarik, terlihat dari pola akumulasi double bottom yang terbentuk. Penguatan pada hari Jumat, tanggal 28 Juni 2024, berhasil menembus garis neckline dari pola tersebut. Jika akumulasi ini tetap kuat, terdapat potensi menuju resistance pattern yang dapat diuji.
Sementara BBCA berhasil mengkonfirmasi pattern double bottom setelah berhasil menembus neckline di angka 9650. Jika penguatan ini berlanjut, target resistance dari pattern ini bisa mencapai 10.150.
Namun demikian, pada penguatan yang terjadi pada saham BBCA, terdapat sedikit gap up yang terbentuk. Jika candle penutupan pada hari itu tidak cukup kuat, maka dalam jangka pendek, ada potensi untuk kembali menutup gap up terlebih dahulu di angka 9750 sebelum melanjutkan pergerakan naik.
Hal serupa terlihat pada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang juga membentuk pattern double bottom. Namun, pattern ini belum terkonfirmasi karena neckline di angka 6250 belum berhasil ditembus. Disamping itu, penguatan dari BMRI pada hari tersebut telah mampu menembus garis downtrend. Jika harga mampu melanjutkan pergerakan ke atas resistance terdekat, maka penguatan jangka menengah menuju target pattern double bottom di angka 6.775 masih berpotensi untuk diuji.
Berikutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga terlihat mengalami akumulasi selama beberapa hari terakhir. Pada hari itu, terlihat gap up yang cukup tinggi. Jika penguatan tidak mampu menembus resistance terdekat di MA50 di angka 4750, maka ada potensi untuk menguji support terdekat dari batas gap up di angka 4.440 yang juga bertepatan dengan MA20.
Sementara itu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menunjukkan akumulasi yang tercermin dari penguatan yang berhasil breakout dari downtrend line-nya. Jika penguatan ini berlanjut, posisi terdekat yang mungkin diuji adalah resistance di angka 4.820, yang juga bertepatan dengan MA50-nya. Sementara untuk support terdekat, yang juga bertepatan dengan batas downtrend line dan MA20, berada di angka 4.560.
Melihat pergerakan saham-saham bank besar ini, terlihat bahwa pasar tengah menantikan konfirmasi lebih lanjut terkait potensi penguatan saham-saham tersebut. Terdapat berbagai faktor teknikal yang perlu diawasi, mulai dari pola-pola harga, indikator-indikator teknikal, hingga level-level support dan resistance yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan investasi.
Jika penguatan yang terjadi saat ini mampu dipertahankan, maka ekspektasi penguatan lebih lanjut menjadi sinyal positif bagi para pelaku pasar saham. Namun demikian, penting untuk tetap memperhatikan faktor fundamental dari masing-masing bank dalam mengambil keputusan investasi, seperti kinerja keuangan, performa manajemen, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Tidak lupa pula untuk selalu memperhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam berinvestasi di sektor perbankan.