Sah! Erick Thohir Tetapkan Simon Aloysius Mantiri Jadi Komut Pertamina
Tanggal: 12 Jun 2024 19:06 wib.
PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan minyak dan gas bumi yang terbesar di Indonesia telah menetapkan Simon Aloysius Mantiri sebagai Komisaris Utama, mengisi kekosongan posisi yang sebelumnya diisi oleh Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal sebagai Ahok. Penetapan tersebut dilakukan oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham PT Pertamina.
Perubahan dalam susunan Dewan Komisaris Pertamina ini diumumkan setelah sidang RUPS yang digelar baru-baru ini. Posisi baru Simon Aloysius Mantiri sebagai Komisaris Utama sepenuhnya ditetapkan sesuai hasil RUPS yang diadakan. Susunan Dewan Komisaris Pertamina yang baru ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Komisaris Utama & Independen: Simon Aloysius Mantiri
2. Komisaris Independen: Condro Kirono
3. Komisaris: Heru Pambudi
4. Komisaris: Letjen TNI (Mar) (Purn) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr. (Han)
5. Komisaris Independen: Alexander Lay
6. Komisaris Independen: Ahmad Fikri Assegaf
7. Komisaris Independen: Iggi H. Achsien
Langkah Kementerian BUMN dalam menetapkan Simon Aloysius Mantiri sebagai Komisaris Utama Pertamina merupakan keputusan strategis yang dapat mempengaruhi arah dan kebijakan perusahaan di masa mendatang. Simon Aloysius Mantiri, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelindo III (Persero), memiliki pengalaman yang luas dalam bidang manajemen perusahaan dan merupakan sosok yang dianggap memiliki kapasitas yang sesuai untuk memimpin Pertamina.
Selain itu, kehadiran Simon Aloysius Mantiri di jajaran Dewan Komisaris Pertamina diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, terutama dalam memperkuat posisi Pertamina sebagai salah satu perusahaan BUMN yang berperan dalam industri energi nasional. Pilihan Kementerian BUMN untuk menempatkan orang-orang yang berpengalaman dan berkualitas di posisi strategis tersebut dapat dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan di tengah dinamika industri migas yang semakin kompleks.
Perubahan formulasi Dewan Komisaris Pertamina juga mencakup penempatan beberapa Komisaris Independen. Hal ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam menjaga aspek good corporate governance dan transparansi dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Dengan adanya Komisaris Independen yang memiliki otonomi dan kemandirian dalam mengambil keputusan, diharapkan keberadaan mereka dapat menjadi pengawas dan penasihat yang dapat memperkuat tata kelola perusahaan.
Simon Aloysius Mantiri sendiri diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Pertamina, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang di industri energi global yang terus berkembang. Dengan portofolio pengalaman dan kompetensi yang dimiliki, dirinya diharapkan mampu membawa strategi baru dan terobosan dalam menjalankan operasional perusahaan, terutama dalam menghadapi dinamika pasar energi yang selalu berubah.
Kehadiran para Komisaris di Dewan Komisaris Pertamina diharapkan juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi karyawan dan manajemen Pertamina. Dalam konteks ini, kontribusi dari semua pihak termasuk manajemen perusahaan, karyawan, dan Dewan Komisaris sangat penting dalam menunjang transformasi dan pertumbuhan bisnis perusahaan.
Pilihan Kementerian BUMN untuk menempatkan Simon Aloysius Mantiri sebagai pemimpin utama Pertamina perlu disambut dengan baik oleh para pemangku kepentingan terkait. Hal ini karena keberhasilan Pertamina dapat menjadi refleksi dari keberhasilan industri migas nasional secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan turut berkontribusi terhadap perekonomian Indonesiasecara luas.