Sumber foto: Google

Rusia Mengancam Menerjunkan Rudal Nuklir sebagai Balasan atas Penerjunan Rudal Jarak Jauh AS di Jerman

Tanggal: 19 Jul 2024 16:27 wib.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, mengungkapkan kesiapannya untuk menerjunkan rudal nuklir sebagai tanggapan terhadap rencana pihak Amerika Serikat (AS) yang akan menerjunkan rudal jarak jauh di Jerman. Ryabkov menegaskan bahwa langkah pihaknya ini merupakan respon atas keputusan AS yang dinilai tidak dapat diterima, terutama terkait dengan keamanan di sepanjang perbatasan Rusia.

Pada 10 Juli, pemerintah Jerman dan AS diketahui telah mengonfirmasi rencana penerjunan rudal jarak jauh di Jerman pada tahun 2026 mendatang. Kabar ini kemudian menjadi perhatian internasional karena berpotensi memicu ketegangan politik dan keamanan di kawasan Eropa.

Ryabkov menjelaskan bahwa Rusia pada dasarnya tidak memiliki rencana untuk meningkatkan eskalasi konflik. Namun, keputusan AS untuk menerjunkan rudal jarak jauh di Jerman dianggap sebagai bagian dari kebijakan Barat dalam meningkatkan kemampuan militer secara progresif. Ryabkov menegaskan bahwa upaya Barat tersebut tidak dapat diterima, namun hal ini tidak akan menghentikan Rusia untuk memastikan keamanan di sepanjang perbatasannya, termasuk area operasi militer khusus seperti invasi ke Ukraina.

Rencana penerjunan rudal jarak jauh AS di Jerman menuai perhatian luas karena dianggap memiliki dampak yang signifikan terhadap keamanan regional. Menurut informasi, rudal-rudal yang akan dipasang oleh AS memiliki jangkauan yang jauh lebih luas daripada rudal darat yang saat ini ada di Eropa. Dalam konteks ini, Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengungkapkan bahwa detail lokasi penerjunan rudal pada 2026 mendatang masih belum ditentukan.

Pistorius menyatakan bahwa rencana penerjunan rudal jarak jauh tersebut dimaksudkan sebagai bentuk kesiapan Jerman dan NATO dalam mempertahankan diri, dengan tujuan mengurangi risiko dari potensi serangan negara lain. Meskipun begitu, Pistorius menegaskan bahwa senjata-senjata yang akan ditempatkan oleh AS di Jerman adalah senjata konvensional dan bukan senjata nuklir.

Sementara itu, pernyataan dari Rusia yang mengancam akan menerjunkan rudal nuklir sebagai balasan atas rencana penerjunan rudal jarak jauh AS di Jerman menimbulkan kekhawatiran baru terkait stabilitas dan keamanan di kawasan Eropa. Ketegangan antara Rusia dan AS telah lama menjadi perhatian global, dan langkah-langkah seperti ini dapat memperburuk hubungan diplomatik serta memicu ketegangan politik yang lebih luas.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved