RSV: Ancaman Tersembunyi bagi Bayi dan Lansia yang Tak Boleh Diremehkan
Tanggal: 10 Agu 2025 18:38 wib.
Dokter spesialis penyakit dalam, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM, mengingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan infeksi Respiratory Syncytial Virus (RSV) yang rentan menyerang anak-anak hingga lansia. Dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Rabu, ia menegaskan bahwa RSV bukan sekadar penyakit ringan seperti selesma, melainkan ancaman serius yang sering terabaikan. “RSV itu ancaman kesehatan yang sering terabaikan. Bukan penyakit ringan yang cukup diatasi dengan istirahat,” ujarnya.
Sebagai Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Sukamto menjelaskan bahwa RSV adalah virus yang mudah menular melalui kontak langsung, sentuhan pada benda terkontaminasi, atau interaksi dekat dengan penderita. Virus ini paling berbahaya bagi dua kelompok usia ekstrem: bayi dan lansia. Risiko juga meningkat pada bayi prematur, penderita penyakit kronis seperti jantung, ginjal, paru-paru, asma, atau mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Gejala RSV pada anak-anak dan dewasa biasanya ditandai dengan demam tinggi, batuk, pilek, dan sesak napas. Namun pada lansia, tanda-tandanya bisa jauh lebih samar. Sukamto mengungkap, sistem imun lansia yang menurun (imunosenesens) sering membuat mereka tidak mengalami demam, tetapi malah menunjukkan perubahan kesadaran seperti gelisah, mengantuk berlebihan, atau memburuknya kondisi demensia yang sebelumnya ringan.
Masalahnya, gejala ringan pada awal infeksi kerap dianggap normal, sehingga deteksi dan penanganan menjadi terlambat. Padahal, pada kelompok berisiko tinggi, RSV dapat memicu komplikasi serius seperti pneumonia, radang paru akut, bahkan gagal jantung. “Karena gejalanya tidak terlalu jelas, keluarga dan caregiver sering mengira itu hanya flu biasa pada lansia,” kata Sukamto.
Untuk mencegah penularan, ia menyarankan langkah-langkah sederhana namun efektif seperti mencuci tangan secara rutin, menghindari menyentuh wajah, menjaga jarak dari orang sakit, dan menutup mulut serta hidung saat batuk atau bersin. Pencegahan ini perlu menjadi kebiasaan sehari-hari, terutama di lingkungan dengan banyak orang rentan.
Sukamto juga menekankan pentingnya vaksinasi sebagai terobosan terbaru dalam melindungi kelompok rentan. Vaksin RSV kini direkomendasikan bagi ibu hamil untuk melindungi bayi sejak lahir, serta bagi orang dewasa berusia 60 tahun ke atas. PB PAPDI telah memasukkan vaksin ini ke dalam Jadwal Imunisasi Dewasa, sebagai langkah strategis menekan risiko penyakit yang selama ini kerap luput dari perhatian.