RSUD Undata Palu Siapkan Layanan Darurat untuk Korban Gempa Poso, Semua Biaya Pengobatan Digratiskan

Tanggal: 20 Agu 2025 13:24 wib.
Palu — Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu (16/8) pukul 06.36 WITA, langsung direspons oleh berbagai pihak, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu. Sebagai rumah sakit rujukan utama di Sulawesi Tengah, RSUD Undata bergerak cepat dengan menyiapkan layanan kedaruratan, tenaga medis, dan fasilitas pendukung bagi korban gempa yang kemungkinan harus dirujuk dari Poso ke Palu.

Direktur RSUD Undata Palu, Herri Mulyadi, menegaskan pihaknya sudah menyiapkan Instalasi Gawat Darurat (IGD) serta dokter spesialis untuk mengantisipasi kedatangan pasien korban gempa. “Kami sudah berkoordinasi dengan RSUD Poso terkait kondisi para korban. Ada dua pasien yang mengalami cedera di bagian kepala, awalnya direncanakan dirujuk ke Palu, namun akhirnya diputuskan tetap ditangani di RSUD Poso dan sudah menjalani operasi di sana,” ujarnya.

Meski demikian, Herri memastikan komunikasi dengan RSUD Poso tetap intensif dilakukan. Hal ini sesuai instruksi Wakil Gubernur Sulawesi Tengah agar layanan medis di wilayah terdampak gempa terus terpantau. “Kami siap kapan saja jika diperlukan rujukan. Pasien yang membutuhkan penanganan lanjutan akan segera kami terima,” tambahnya.

Dukungan serupa juga datang dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Gubernur Anwar Hafid menyampaikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban gempa digratiskan, baik yang dirawat di RSUD Poso maupun bila harus dirujuk ke RSUD Undata Palu. “Semua biaya pengobatan gratis. Saya sudah instruksikan agar prioritas utama diberikan pada keselamatan korban,” tegasnya.

Selain layanan medis, pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi bantuan dan evakuasi korban berjalan lancar. Langkah cepat ini dilakukan untuk mencegah keterlambatan penanganan, terutama bagi korban dengan luka berat atau yang membutuhkan perawatan intensif.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa setelah gempa utama berkekuatan magnitudo 6,0 tersebut, telah terjadi 10 kali gempa susulan. Gempa utama kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 dengan episenter berada di laut, sekitar 13 kilometer barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.

Kondisi ini membuat masyarakat tetap diminta untuk waspada terhadap potensi gempa susulan. Pemerintah daerah bersama aparat setempat terus mengimbau warga agar tetap tenang namun sigap, terutama yang tinggal di dekat zona rawan bencana. Di sisi lain, kesiapan rumah sakit rujukan seperti RSUD Undata Palu menjadi salah satu garda terdepan untuk memastikan setiap korban gempa mendapatkan layanan kesehatan yang layak, cepat, dan aman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved