RSPP Terbakar, Pasien Dievakuasi Pakai Kasur Pasien
Tanggal: 26 Agu 2024 15:12 wib.
Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengalami kebakaran yang mengakibatkan evakuasi pasien dan pengunjung di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan tempat tidur pasien dan banyak orang keluar dari lantai 6 RSPP. Berdasarkan informasi dari MNC, kebakaran tersebut memaksa sejumlah pasien dan pengunjung RSPP dievakuasi dari lantai 6 gedung rumah sakit. Terlihat beberapa orang harus keluar sementara pasien dievakuasi menggunakan tempat tidur pasien.
Syamsul Huda, Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa lantai enam Gedung RSPP yang menjadi lokasi kebakaran. Pihak pemadam kebakaran segera bertindak dan memulai upaya pemadaman sekitar pukul 13.40 WIB dengan melibatkan 15 unit dan 75 personel."Kami mengerahkan 15 unit dengan 75 personel," ungkapnya.
Namun, hingga saat ini penyebab kebakaran masih belum diketahui. Begitu pula dengan informasi mengenai jumlah korban atau kerugian akibat kejadian tersebut. Selain itu, informasi terkait jumlah personel dan kendaraan yang dilibatkan dalam upaya pemadaman juga belum diungkapkan. Evakuasi terhadap pasien dan pengunjung rumah sakit tetap menjadi prioritas dalam penanganan kejadian ini.
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya perlunya kesiapan dalam menghadapi bencana, terutama di lingkungan rumah sakit. Menciptakan sistem evakuasi yang memadai dan melatih tenaga medis serta petugas keamanan dalam menghadapi situasi darurat merupakan hal yang krusial demi keselamatan pasien dan pengunjung rumah sakit, sehingga ketika terjadi kebijakan yang telah disusun dan latihan yang telah dilakukan dapat dijalankan dengan baik.
Hal ini juga menekankan pentingnya penerapan standar keselamatan yang ketat dalam setiap bangunan, termasuk rumah sakit, guna mengurangi risiko kebakaran dan memastikan prosedur evakuasi yang efisien. Dalam kasus kebakaran seperti ini, peran petugas keamanan dan personel medis sangat penting dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan pasien serta pengunjung.
Ketika menghadapi situasi darurat seperti kebakaran, respons cepat dan koordinasi yang baik antara petugas keamanan, petugas medis, dan pihak pemadam kebakaran sangatlah penting. Sekaligus juga menegaskan perlunya peran serta masyarakat dalam mengidentifikasi potensi bahaya dan memastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi darurat, termasuk bencana kebakaran.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, penyediaan fasilitas keamanan yang canggih dan sistem proteksi yang memadai dalam sebuah bangunan, termasuk rumah sakit, menjadi suatu keharusan. Sebuah sistem deteksi kebakaran yang baik serta peralatan pemadam yang memadai dapat membantu dalam meminimalkan dampak kebakaran, memungkinkan upaya pemadaman yang lebih efisien, serta mendukung proses evakuasi dengan lebih baik.
Pentingnya kesadaran kolektif tentang aspek keamanan ini harus diimplementasikan dalam setiap lingkungan, tidak terkecuali dalam konteks pelayanan kesehatan di rumah sakit. Perencanaan tanggap darurat yang terstruktur dan pengelolaan risiko yang cermat dapat menjadi landasan dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan para pasien, pengunjung, serta petugas medis di rumah sakit.
Sebagai upaya preventif, pembinaan kesadaran akan keamanan dan penanganan bencana perlu menjadi prioritas, baik bagi tenaga medis, petugas keamanan, maupun pengelola rumah sakit. Melalui pelatihan, simulasi evakuasi, dan pembekalan pengetahuan mengenai tindakan darurat, diharapkan semua pihak dapat siap menghadapi situasi darurat dengan sigap dan tepat.