Rosan Menjadi CEO Danantara, Benarkah?

Tanggal: 24 Feb 2025 21:37 wib.
Tampang.com | Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah resmi menunjuk jajaran pegawai baru yang akan memimpin Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Dalam keputusan ini, nama Rosan Roeslani diangkat menjadi CEO BPI Danantara, menggantikan posisi Muliaman Hadad yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BPI sejak 22 Oktober 2024. Penunjukan ini adalah bagian dari Keputusan Presiden No. 30 Tahun 2025 yang ditandatangani oleh Prabowo pada Senin, 24 Februari 2025.

Prabowo menekankan bahwa Danantara bukan hanya sebuah badan pengelola investasi, tetapi juga berperan sebagai instrumen penting untuk pembangunan nasional. Ia menegaskan, "Danantara Indonesia harus mampu mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia." Harapan besar diletakkan di pundak Danantara mengingat lembaga ini nantinya akan mengelola aset bernilai lebih dari US$900 miliar, yang setara dengan sekitar Rp14.715 triliun.

Di dalam struktur organisasi BPI Danantara, Rosan Roeslani akan dibantu oleh dua posisi penting di bawahnya. Pandu Patria Sjahrir ditunjuk sebagai Chief Investment Officer (CIO), yang bertanggung jawab mengelola investasi dan pemberdayaan aset BUMN. Selain itu, dia juga memiliki catatan prestasi di berbagai lembaga, termasuk di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta beberapa perusahaan modal ventura.

Sementara itu, posisi Chief Operating Officer (COO) yang bertanggung jawab atas operasional BUMN di bawah naungan BPI Danantara jatuh kepada Doni Oskaria. Beliau saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, memiliki pengalaman luas dalam pengelolaan perusahaan negara.

Tidak hanya itu, Prabowo juga mengumumkan susunan Dewan Pengawas Danantara yang dipimpin oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Dalam Dewan Pengawas ini, Muliaman Hadad berperan sebagai Wakil Ketua, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, juga turut serta sebagai anggota. Selain itu, mantan-mantan presiden serta pemimpin organisasi keagamaan diundang untuk ikut serta dalam pengawasan dan memberikan saran dalam pengelolaan dana Danantara.

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya proyek berkelanjutan sebagai fokus utama pengelolaan dana oleh Danantara. Sektor-sektor yang diharapkan terdampak meliputi energi terbarukan, manufaktur maju, industri hilir, dan produksi pangan. Pengelolaan anggaran ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kapasitas investasi tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Lebih lanjut, Prabowo menyatakan bahwa tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar akan diintegrasikan ke dalam lembaga Danantara. Ketujuh BUMN ini termasuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom), antara lain. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa Danantara berfungsi sebagai alat yang efektif dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan dan pengelolaan aset negara yang lebih transparan.

Berikut adalah susunan lengkap pengurus BPI Danantara:
- Pembina dan Penanggung Jawab: Presiden Prabowo Subianto
- Dewan Penasehat: melibatkan sejumlah mantan presiden, di antaranya Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

Dalam situasi ekonomi yang terus berubah, keberadaan Danantara diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi iklim investasi di Indonesia. Dengan struktur organisasi yang telah ditetapkan, diharapkan kemampuan kolektif tim dapat menghantarkan Danantara menjadi salah satu pilar utama dalam strategi pembangunan nasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved