Sumber foto: website

RK Kunjungi Bamus Betawi, Pria Berbaju Ormas bak Bang Jago Mengamuk Merasa Tak Dihargai

Tanggal: 7 Sep 2024 09:30 wib.
Ridwan Kamil, bakal calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), melakukan kunjungan ke Kantor Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, yang berlokasi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat malam (6/9/2024). Namun, kunjungannya disambut dengan aksi kemarahan beberapa pria yang mengenakan atribut ormas.

Menurut pantauan di lokasi, Ridwan Kamil tiba sekitar pukul 19.10 WIB untuk menghadiri acara yang bertajuk Gerakan Betawi (Gerbang Betawi) untuk Jakarta Baru, Jakarta Maju. Saat tiba di kantor Bamus Betawi, Ridwan Kamil awalnya diperkenalkan kepada para tamu di sana.

Ketika Ridwan Kamil sedang berada di dalam kantor, tiba-tiba sejumlah pria yang mengenakan atribut ormas mendatangi lokasi tersebut. Mereka menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap penyelenggaraan acara, merasa bahwa acara tersebut tidak menghargai masyarakat setempat.

Kemarahan ini pun tak hanya terungkap dari satu orang, melainkan juga dari beberapa pria yang terlihat marah-marah terhadap penyelenggaraan acara. Mereka menegaskan bahwa komunitas mereka, yang merupakan masyarakat asli kawasan tersebut, tidak merasa dihargai dalam acara tersebut.

Seorang pria dengan tegas menyebutkan, "Setiap kali ada acara Bamus di sini, saya selalu mendukung. Tapi mengapa wilayah saya tidak dihargai?"

Para warga yang hadir pun turut menanyakan alasan atas kemarahan mereka terhadap kegiatan tersebut. Salah satu dari pria beratribut ormas tersebut bahkan menyebutkan dirinya sebagai pendukung Ridwan Kamil. Namun, mereka tetap bersikukuh bahwa acara tersebut tidak memberikan penghormatan yang tepat kepada masyarakat asli di sekitar lokasi tersebut.

Seiring berjalannya pertikaian ini, Ridwan Kamil terus berada di dalam kantor Bamus Betawi. Namun, setelah beberapa pria beratribut ormas itu membubarkan diri, Ridwan Kamil langsung melanjutkan untuk menghadiri acara Gerbang Betawi yang berlangsung tidak jauh dari kantor Bamus Betawi.

Acara berjalan dengan lancar dan dapat diselesaikan dengan baik. Ridwan Kamil pun sempat berdialog dengan masyarakat setempat hingga acara tersebut berakhir.

Ketua FBR Rawabunga Jatinegara, Abah Latief, menyatakan bahwa peristiwa ini hanyalah akibat kurangnya komunikasi antara panitia acara dengan lingkungan sekitar. Meskipun ia menegaskan bahwa persoalan tersebut sudah diselesaikan dengan damai.

"Demi saya mendukung RK, tapi kenapa saya tidak dilibatkan dalam acara Betawi, padahal komunitas di sini sangat mendukung Ridwan Kamil. Ini murni masalah komunikasi yang sekarang sudah kita selesaikan dengan baik," ungkapnya.

Di beberapa kesempatan dan tempat, kehadiran seorang tokoh politik di suatu daerah seringkali menimbulkan beragam respons dari masyarakat, terutama jika terdapat ketidakpuasan terhadap penyelenggaraan acara atau kurangnya keterlibatan masyarakat lokal. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antara tokoh politik dan masyarakat setempat menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved