Sumber foto: iStock

RI Siap-siap Diserang Badai La Nina, Ada Manfaatnya!

Tanggal: 27 Mei 2024 14:46 wib.
Fenomena La Nina adalah anomali iklim yang menjadi perhatian utama di Indonesia, terutama setelah memasuki fase Netral pasca berakhirnya El Nino. Jika El Nino membawa cuaca panas, La Nina sebaliknya membawa cuaca sejuk dan cenderung basah, yang berarti La Nina cenderung membawa hujan. Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Nina diperkirakan akan terjadi pada semester kedua tahun 2024.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menegaskan, "ENSO diprediksi akan terus berada pada fase Netral hingga Juni-Juli, dan diprediksi beralih ke fase La Nina pada Juli-Agustus 2024," seperti yang dikutip oleh CNBC Indonesia pada Kamis, 16 Mei 2024. Dengan perkiraan ini, BMKG juga mengimbau para petani di Indonesia untuk bersiap-siap menghadapi dampak dari fenomena ini, karena La Nina umumnya memberikan dampak berupa peningkatan curah hujan, terutama pada periode musim kemarau.

Namun demikian, fenomena La Nina bukan hanya membawa dampak negatif. Terdapat sisi positif dari fenomena ini, yaitu adanya surplus air tanah. Hal ini berarti bahwa jumlah air tanah yang sebelumnya mungkin berkurang akibat efek El Nino, dapat pulih kembali dengan adanya La Nina. Dengan demikian, daerah kering dan semi-kering dapat memanfaatkan air yang berlimpah. Perairan seperti danau, situ, serta telaga dapat terisi dengan baik, dan alur sungai dapat sempurna terbentuk.

Selain itu, La Nina juga dapat membawa manfaat bagi sektor pertanian. Ketersediaan air yang melimpah dapat meningkatkan hasil pertanian, terutama bagi tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah besar. Hal ini berpotensi mendukung peningkatan produksi pertanian di Indonesia, yang selama ini cenderung terganggu akibat cuaca ekstrem yang disebabkan oleh El Nino.

Bahkan, manfaat dari La Nina juga dapat dirasakan dalam sektor perikanan. Ketersediaan air yang lebih banyak dapat menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik bagi pertumbuhan plankton, yang merupakan sumber makanan bagi ikan. Dengan demikian, potensi tangkapan ikan pun diharapkan dapat meningkat sehingga dapat mendukung keberlanjutan sektor perikanan di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved