Sumber foto: google

Retno Marsudi Ingatkan Negara-Negara ASEAN Pentingnya Menghormati Hukum Internasional

Tanggal: 26 Jul 2024 04:31 wib.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir dalam pertemuan ke-57 para Menteri Luar Negeri ASEAN yang diselenggarakan di Vientiane, Laos (25/7/2024). Pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh Menteri Luar Negeri ASEAN, kecuali Myanmar yang diwakili oleh pejabat non-politik, sesuai dengan keputusan ASEAN sebelumnya.

   Salah satu pesan utama yang disampaikan oleh Indonesia dalam pertemuan adalah pentingnya ASEAN untuk berorientasi ke depan, adaptif, dan mampu menjawab berbagai tantangan global, termasuk tantangan ekonomi yang berbasis kecerdasan buatan (AI), transisi hijau, perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kelangkaan air di dunia. Menurut Retno Marsudi, Visi Komunitas ASEAN 2045 harus dilengkapi dengan Rencana Strategis yang jelas.

Selain itu, Indonesia juga menekankan pentingnya peran dan solidaritas ASEAN dalam isu-isu global. Retno Marsudi menyatakan bahwa situasi global saat ini harus mendorong setiap anggota ASEAN untuk lebih berupaya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas, serta menghindari terjadinya konflik terbuka di kawasan. Dia juga menegaskan pentingnya menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982 dan norma-norma kawasan. Retno berpendapat bahwa ASEAN dapat menunjukkan solidaritasnya dan memiliki posisi yang jelas dalam upaya mengakhiri kekejaman dan genosida di Palestina, mengingat masih belum ada implementasi dari banyak resolusi PBB terkait dengan isu tersebut.

   Poin selanjutnya yang disampaikan oleh Indonesia adalah tentang pentingnya dukungan ASEAN untuk Timor Leste dalam mengimplementasikan Peta Jalan menuju keanggotaan penuh ASEAN. Retno menyatakan komitmen Indonesia untuk memberikan bantuan pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan Timor Leste. Indonesia juga menyarankan Sekretariat untuk membentuk suatu unit khusus yang didedikasikan untuk membantu Timor Leste dalam proses menjadi anggota penuh ASEAN.

   Selain dalam pertemuan pleno para Menteri Luar Negeri ASEAN membahas berbagai isu penting, antara lain perkembangan ASEAN Community Vision 2045, perkembangan Peta Jalan keanggotaan penuh Timor Leste untuk ASEAN, perkembangan aksesi TAC (Treaty of Amity and Cooperation), sentralitas dan kelembagaan ASEAN, ekonomi hijau, perubahan iklim, penguatan Sekretariat ASEAN, serta perkembangan kerja sama ASEAN dengan mitra wicaranya.

Pertemuan tersebut menjadi ajang penting bagi semua negara-negara anggota ASEAN untuk mempererat kerjasama dalam menghadapi berbagai tantangan global dan memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan. Melalui pertemuan ini, Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga solidaritas dan kebersamaan dalam menghadapi permasalahan global, sehingga ASEAN dapat terus menjadi kekuatan yang mampu menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

   Perlu diingat bahwa saat ini, ASEAN sedang menghadapi berbagai kompleksitas geopolitik dan tantangan ekonomi yang semakin rumit. Oleh karena itu, peran dan solidaritas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas menjadi semakin penting. Retno Marsudi menekankan bahwa upaya bersama dalam menghormati hukum internasional, mendukung isu global, dan membantu negara-negara di kawasan untuk berkembang secara berkelanjutan adalah hal-hal yang tak bisa diabaikan. Dalam konstelasi dunia yang terus berubah, ASEAN harus mampu bersama-sama menjawab tantangan-tantangan global dengan kepemimpinan yang kuat dan keberpihakan pada prinsip-prinsip perdamaian dan keadilan internasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved