Sumber foto: iStock

Respon Kemenkes soal Viral Poster 'Berobat ke Malaysia Aja'

Tanggal: 12 Okt 2024 18:54 wib.
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) memberikan tanggapannya terkait dengan poster promosi yang mempromosikan berobat ke Malaysia di kedutaan besar negara tetangga yang menjadi viral.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, kondisi di mana media informasi dan promosi melakukan hal tersebut di lingkungan institusi atau kedutaan besar adalah hal yang sah. Namun demikian, dr. Mohammad Syahril juga menyatakan bahwa penanggapan terhadap hal tersebut seharusnya tidak terlalu berlebihan sehingga tidak menimbulkan permasalahan. 

Dalam pandangannya, hal ini hanya sebatas upaya untuk mempromosikan layanan kesehatan, seperti halnya orang yang melakukan kegiatan penjualan. Di sisi lain, dr. Mohammad Syahril juga menyatakan bahwa konten ajakan untuk berobat ke Malaysia dalam poster tersebut sebaiknya juga dijadikan sebagai bahan evaluasi, mengapa negara lain melakukan promosi layanan kesehatannya di dalam negeri.

Selain itu, dr. Mohammad Syahril juga menyoroti fakta bahwa sebagian masyarakat cenderung lebih memilih untuk berobat ke luar negeri, padahal hal serupa juga terjadi dengan masyarakat Indonesia yang berobat di luar negeri. Menurutnya, hal ini tidak boleh dianggap aneh karena setiap orang memiliki keinginan dan kemampuan tertentu untuk mencapai kepuasan pribadi.

Lebih lanjut, dr. Mohammad Syahril berpendapat bahwa Indonesia juga memiliki sarana pelayanan kesehatan yang memadai, baik di rumah sakit negeri maupun swasta. Hal ini seharusnya memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa mereka juga dapat mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas di dalam negeri. 

Selanjutnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mendorong masyarakat agar tetap melakukan pengobatan di dalam negeri. Salah satu langkah tersebut adalah dengan terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, sehingga masyarakat dapat dengan lebih mudah mendapatkan pengobatan tanpa harus melakukan perjalanan jauh.

Namun demikian, di sisi lain, pelayanan kesehatan di Indonesia tidak luput dari penilaian, terutama terkait dengan pelayanan BPJS. Beberapa dari masyarakat merasa bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan BPJS masih menimbulkan antrean yang cukup panjang, baik untuk mendapatkan konsultasi dokter maupun untuk menjalani prosedur tindakan medis lebih lanjut. Terkait hal ini, dr. Mohammad Syahril menyatakan bahwa memang terdapat banyak pasien BPJS di Indonesia, dan masalah antrean ini tidak hanya terjadi di Jakarta tetapi juga di seluruh Indonesia.

Dalam konteks ini, Kementerian Kesehatan juga telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki pelayanan dan mempercepat akses layanan kesehatan bagi masyarakat, termasuk dalam sistem layanan BPJS. Berbagai inovasi, seperti pendaftaran online dan peningkatan fasilitas kesehatan, telah diimplementasikan untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Dengan begitu, langkah Kemenkes untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan kesehatan di Indonesia merupakan hal yang sangat penting. Masyarakat Indonesia harus yakin bahwa mereka dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di dalam negeri, tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke luar negeri. Selain itu, perbaikan pelayanan kesehatan melalui BPJS juga harus terus dilakukan agar akses layanan kesehatan dapat diakses dengan lebihmudah.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved