Reformasi Pendidikan Terasa Lambat, Generasi Muda Terancam Tertinggal!
Tanggal: 17 Mei 2025 13:00 wib.
Tampang.com | Pendidikan nasional menjadi fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang kompetitif. Namun, meski berbagai kebijakan telah digulirkan pemerintah, implementasinya masih dirasakan lamban dan belum cukup responsif terhadap perubahan zaman, terutama perkembangan teknologi digital yang sangat cepat.
Tantangan Era Digital Masih Sulit Dijawab
Kurikulum dan metode pembelajaran di banyak sekolah masih terjebak pada pola konvensional, sehingga tidak mampu membekali siswa dengan keterampilan abad 21 seperti literasi digital, pemecahan masalah, dan kreativitas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa generasi muda Indonesia akan tertinggal dalam persaingan global.
“Perubahan cepat di dunia teknologi harus diimbangi dengan reformasi pendidikan yang tidak kalah cepat,” kata Dr. Sari Wulandari, pakar pendidikan.
Kesenjangan Infrastruktur dan Kualitas Guru
Selain itu, ketimpangan infrastruktur pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi kendala utama. Guru yang kurang mendapatkan pelatihan dan pendampingan berkualitas juga memengaruhi efektivitas kebijakan pendidikan.
Perlu Sinergi Lebih Kuat dan Inovasi Kebijakan
Pakar menilai pemerintah perlu mendorong sinergi lintas sektor, termasuk dunia industri dan teknologi, agar kebijakan pendidikan bisa lebih adaptif dan inovatif. Penguatan pelatihan guru dan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi juga menjadi hal yang tak boleh ditunda.
Jika Tidak Ada Perubahan, Risiko Kualitas SDM Menurun
Jika reformasi pendidikan berjalan lambat, bukan hanya kualitas SDM yang terancam menurun, tapi juga daya saing bangsa di masa depan.