Sumber foto: website

Ratusan Warga Tangerang Bentrok dengan Polisi, Wakapolres Cantik Jadi Korban

Tanggal: 10 Nov 2024 06:18 wib.
Ratusan warga dari Teluknaga dan Kosambi, Kabupaten Tangerang, memilih untuk bertahan di lokasi kecelakaan anak yang ditabrak truk tanah. Insiden tragis ini, yang terjadi pada Kamis (7/11/2024) di Jalan Raya Salembaran, Kecamatan Teluknaga, Banten, telah menimbulkan bentrokan sengit antara polisi dari Polres Metro Tangerang Kota dengan para warga setempat.

Bahkan, Wakapolres Tangerang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang, tidak luput dari menjadi sasaran amukan massa ketika berusaha meredam kemarahan warga. Dia dan anak buahnya dilempari batu oleh sejumlah individu yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.

Peristiwa ini berawal dari kesalahpahaman antara polisi dan warga terkait pelaksanaan peraturan bupati seputar jam operasional kendaraan truk yang melintas di wilayah tersebut.

Warga yang merasa keberatan terhadap situasi tersebut mulai melakukan aksi unjuk rasa, bahkan membakar ban dan melempari petugas kepolisian dengan menggunakan batu dan kayu. Para warga juga tidak segan-segan melempar kendaraan kepolisian yang ada di lokasi kejadian.

Salah satu warga, bernama Muhammad Jalaludin, menyatakan, "Kami masyarakat meminta agar peraturan ditegakkan atau kegiatan operasional ini harus dihentikan dulu." Menurutnya, peraturan bupati nomor 12 tahun 2022 melarang operasional kendaraan truk tanah pada jam 22.00 WIB malam hingga 05.00 WIB pagi.

"Sudah berjalan lebih dari satu tahun mereka terus beroperasi pada pagi hari di jam aktivitas warga seperti anak-anak bersekolah dan masyarakat bekerja," tegasnya.

Masyarakat menuntut aparat pemerintah Kabupaten Tangerang untuk mendengar aspirasi mereka dan menegakkan peraturan Perbup mengenai larangan jam operasional kendaraan truk tanah. Mereka berharap tindakan ini bisa mencegah lebih banyak korban jiwa akibat kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar di wilayah mereka.

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), Kabupaten Tangerang merupakan salah satu wilayah dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang signifikan. Dengan pertumbuhan tersebut, mobilitas kendaraan di wilayah tersebut juga cenderung meningkat. Dalam konteks tersebut, pengaturan jam operasional kendaraan besar seperti truk tanah menjadi hal yang krusial untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat setempat.

Kendaraan besar seperti truk tanah yang beroperasi pada jam-jam sibuk masyarakat, seperti saat anak-anak berangkat sekolah dan orang dewasa beraktivitas kerja, dapat menjadi potensi risiko kecelakaan yang tinggi. Oleh karena itu, masyarakat setempat memiliki kepentingan besar dalam memastikan bahwa aturan terkait jam operasional kendaraan besar di wilayah mereka dijalankan dengan baik.

Saat ini, penduduk Teluknaga dan Kosambi tengah mengalami dampak langsung dari kesenjangan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat sehari-hari mereka. Dengan adanya perbedaan pendapat dan konflik langsung antara warga dengan aparat kepolisian terkait implementasi peraturan bupati, perlu adanya dialog yang terbuka antara kedua belah pihak untuk mencari solusi yang dapat mengakomodasi kepentingan bersama.

Apabila permasalahan ini tidak segera diselesaikan dengan baik, tidak hanya akan menimbulkan ketegangan antara pihak-pihak terlibat, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi aktivitas ekonomi dan kehidupan masyarakat di wilayah tersebut. Oleh karena itu, penyelesaian yang adil dan berkelanjutan perlu dilakukan agar keberlangsungan hidup dan keselamatan masyarakat dapat terjaga.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved