Ramai Sekolah Ilegal, Ini Cara Cek Sekolah yang Pakai Kurikulum Cambridge
Tanggal: 23 Jun 2025 13:37 wib.
Kasus penemuan sekolah ilegal di Bekasi menjadi perhatian serius bagi orangtua yang mencari sekolah untuk anak mereka, khususnya yang menerapkan kurikulum Cambridge. Di Bekasi Utara, terdapat sebuah sekolah swasta yang mengklaim sebagai lembaga pendidikan yang kredibel untuk jenjang TK, SD, dan inklusi. Sayangnya, lembaga ini diduga beroperasi secara ilegal karena tidak mengikuti prosedur yang ada dalam sistem pendidikan.
Beberapa orangtua melaporkan kekecewaan mereka karena membayar biaya pendaftaran yang cukup tinggi, mencapai Rp 23 juta, yang sudah termasuk kegiatan sekolah dan biaya pendidikan untuk tiga bulan pertama. Setelah itu, mereka dikenakan biaya Rp 2 juta per bulan. Namun, harapan mereka untuk mendapatkan sekolah yang menggunakan kurikulum Cambridge tidak terwujud, karena sekolah tersebut tidak menerapkan kurikulum yang dijanjikan.
Warsim Suryana, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, mengonfirmasi bahwa sekolah tersebut memang beroperasi tanpa izin resmi dan tidak terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dengan nomor induk siswa nasional (NISN). Dengan demikian, tidak ada pengawasan yang tepat terhadap aktivitasnya. Dia mengungkapkan bahwa pertama kali pihak sekolah mengklaim menggunakan kurikulum berbasis Cambridge, namun dalam praktiknya, hal tersebut tidak terbukti.
Dinas Pendidikan Kota Bekasi telah mengambil langkah tegas dengan menyegel sekolah tersebut agar tidak beroperasi lebih lanjut. Kasus ini seharusnya menjadi pelajaran bagi orangtua agar lebih hati-hati dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak-anak mereka.
Bagi orangtua yang ingin memastikan apakah sekolah menggunakan kurikulum Cambridge atau tidak, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, penting untuk memahami apa itu kurikulum Cambridge. Kurikulum ini, yang dikenal pula dengan nama Cambridge Assessment International Education (CAIE), diperkenalkan oleh Universitas Cambridge pada pertengahan abad ke-19. Kurikulum ini tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis semata, melainkan juga pada pengembangan karakter dan keterampilan siswa.
Kurikulum ini terbagi dalam beberapa tingkatan, dimulai dari Cambridge Primary untuk anak usia 5-11 tahun, dilanjutkan dengan Cambridge Lower Secondary (11-14 tahun), kemudian Cambridge Upper Secondary (14-16 tahun), dan akhirnya Cambridge Advanced (16-19 tahun). Kurikulum Cambridge telah diterapkan di lebih dari 10.000 sekolah di lebih dari 160 negara di seluruh dunia.
Namun, salah satu faktor yang membuat sekolah dengan kurikulum ini relatif mahal adalah biaya pelatihan guru serta fasilitas yang harus disediakan sesuai standar internasional. Ujian Cambridge seperti IGCSE dan A-Levels juga memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Untuk mengecek apakah sebuah sekolah benar-benar menggunakan kurikulum Cambridge, orangtua dapat melakukan beberapa langkah berikut. Pertama, periksa apakah sekolah tersebut menerima private candidate, yaitu individu yang mengikuti ujian di sekolah yang berafiliasi dengan program Cambridge, tetapi tidak bersekolah di sana.
Untuk menemukan informasi lebih lanjut tentang sekolah yang menggunakan kurikulum ini, orangtua bisa mengunjungi situs resmi Cambridge International di https://www.cambridgeinternational.org. Pada laman tersebut, orangtua dapat memilih negara dan kota/kabupaten untuk melihat daftar sekolah yang terdaftar dan apakah mereka juga menerima private candidate. Melalui cara ini, orangtua dapat lebih cermat dalam memilih lembaga pendidikan yang tepat dan terjamin kualitasnya untuk anak-anak mereka.