Sumber foto: Google

Rahasia di Balik Asap Pemilihan Paus: Antara Simbolisme, Ilmu Kimia, dan Keselamatan

Tanggal: 7 Mei 2025 05:58 wib.
Tampang.com | Ketika dunia menanti kepulan asap dari Kapel Sistina, tak banyak yang tahu bahwa di balik ritual sakral itu tersembunyi ilmu kimia kompleks yang juga berlaku dalam dunia pemadam kebakaran.


Asap Putih dan Hitam: Tanda-Tanda Pemilihan Paus yang Sakral

Mulai 7 Mei, perhatian umat Katolik sedunia akan tertuju ke sebuah cerobong mungil di Vatikan—tepatnya di atas Kapel Sistina. Di situlah, para kardinal akan berkumpul dalam konklaf untuk memilih Paus baru. Namun, yang paling ditunggu-tunggu justru bukan pengumuman resmi, melainkan asap—simbol yang sejak lama digunakan untuk mengabarkan hasil konklaf.

Asap hitam menandakan belum tercapai mufakat, sementara asap putih menjadi tanda bahwa seorang Paus baru telah terpilih. Meskipun tampak seperti simbol sederhana, perbedaan warna asap itu dihasilkan dari proses kimia yang dirancang secara presisi.


Ilmu di Balik Warna Asap Kapel Sistina

Pada konklaf tahun 2013 yang memilih Paus Fransiskus, asap hitam dibuat dari campuran kalium perklorat, antrasena, dan belerang—kombinasi yang menghasilkan asap pekat dan gelap. Sebaliknya, untuk menciptakan asap putih, digunakan kalium klorat, laktosa, dan resin kloroform.

Perpaduan bahan-bahan ini dirancang agar warna asap bisa langsung dikenali dari jauh, bahkan oleh ribuan pasang mata di Lapangan Santo Petrus dan jutaan lainnya lewat siaran langsung.


Bukan Hanya Simbol, Warna Asap Juga Penanda Bahaya

Uniknya, ilmu yang sama digunakan dalam dunia pemadam kebakaran. Glenn Corbett, profesor perlindungan kebakaran dari John Jay College, menjelaskan bahwa warna asap memberi informasi penting tentang bahan yang terbakar dan tingkat bahaya api.

“Asap hitam pekat menunjukkan pembakaran plastik, karet, atau oli—bahan yang sangat panas dan beracun,” katanya. Ini berarti api sedang dalam fase sangat agresif. Sebaliknya, asap putih lebih sering muncul saat kebakaran masih baru terjadi atau sedang padam, dan biasanya lebih ringan serta mengandung lebih banyak uap air.


Membaca Asap, Keterampilan Hidup dan Mati bagi Pemadam Kebakaran

Bagi petugas pemadam kebakaran, membaca asap bukan sekadar kemampuan teknis—tetapi keterampilan yang bisa menyelamatkan nyawa. Asap yang bergerak cepat, gelap, dan penuh tekanan disebut sebagai asap “marah”, tanda bahwa ruangan berpotensi mengalami flashover—ledakan panas mendadak yang bisa melahap seluruh area dalam hitungan detik.

“Warna, kecepatan, dan tekanan asap memberi kami informasi tentang lokasi dan intensitas api,” ujar Corbett. “Hal ini membantu kami menentukan apakah situasi masih aman untuk dimasuki atau tidak.”


Kapan Asap Kapel Sistina Akan Muncul?

Jika Anda ingin menyaksikan langsung momen bersejarah dari Vatikan, waktu terbaik untuk memperhatikan cerobong Kapel Sistina adalah pada pukul 19.00 waktu setempat, tanggal 7 Mei. Di hari-hari selanjutnya, asap biasanya muncul pada pukul 10.30, 12.00, 17.30, dan malam hari setelah pukul 19.00.

Namun, proses konklaf bersifat tertutup dan tidak terjadwal secara pasti. Kardinal akan berdoa, berdiskusi, dan melakukan pemungutan suara hingga mayoritas dua pertiga tercapai.


Asap: Bahasa Universal dalam Ritual dan Keselamatan

Baik di Vatikan maupun di lokasi kebakaran, asap menyampaikan pesan penting bagi mereka yang tahu cara membacanya. Di tangan para kardinal, ia menjadi simbol harapan akan pemimpin rohani baru. Sementara di mata petugas pemadam, ia menjadi peringatan akan bahaya yang harus segera ditangani.

Dalam kedua dunia itu, asap bukan sekadar kabut di udara—melainkan isyarat, ilmu, dan peringatan yang tidak boleh diabaikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved