QRIS Bisa Digunakan di Jepang Mulai 17 Agustus 2025
Tanggal: 27 Mei 2025 11:02 wib.
Tampang.com | Mulai tanggal 17 Agustus 2025, masyarakat Indonesia akan memiliki kemudahan baru dalam bertransaksi saat berada di Jepang. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) akan dapat digunakan di sana. Inisiatif ini seiring dengan perkembangan pesat QRIS, yang saat ini telah bisa diakses di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura, memperluas jangkauan pembayaran digital bagi pelancong asal Indonesia.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih, menjelaskan bahwa uji coba penggunaan QRIS di Jepang sudah dimulai sejak 15 Mei 2025 dan hasilnya sangat positif. "Mudah-mudahan semua bisa berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti, sehingga peluncuran layanan ini dapat dilakukan pada tanggal 17 Agustus mendatang," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di Jakarta yang berlangsung baru-baru ini. Peluncuran ini bertepatan dengan momen penting bagi bangsa Indonesia.
QRIS juga tidak hanya akan hadir di Jepang; negara Tiongkok juga menjadi salah satu tempat di mana sistem pembayaran ini akan diterapkan. Filianingsih menambahkan bahwa negosiasi antara Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan Union Pay International yang berbasis di Tiongkok telah mencapai tahap finalisasi. Dalam kerjasama ini, terdapat empat penyedia layanan switching yang terlibat, yakni PT Rintis Sejahtera, PT Alto Network, PT Artajasa Pembayaran Elektronik, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara. Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan uji coba QRIS di Tiongkok juga bisa dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran di Jepang.
Selain Jepang dan Tiongkok, BI juga punya rencana ambisius untuk menerapkan QRIS di India dan Korea Selatan. Saat ini, diskusi teknis tentang implementasi QRIS di India sudah memasuki tahap lanjut. Sementara itu, untuk Korea Selatan, prosesnya sedang dalam peninjauan dan finalisasi perjanjian di tingkat industri. Ini menunjukkan bahwa BI sangat berkomitmen untuk memperluas ekosistem pembayaran digital.
Tak hanya itu, Filianingsih juga mengungkapkan bahwa BI tengah menjalin komunikasi dengan Kerajaan Arab Saudi mengenai penggunaan QRIS untuk mendukung program pembayaran digital bagi para jemaah haji dan umrah. "Hal ini sangat penting, terutama untuk negara yang mengirimkan banyak jemaah, seperti Indonesia," katanya. Ini tentu memberikan harapan besar bagi jamaah haji dan umrah asal Indonesia, karena mereka akan semakin dimudahkan dalam melakukan pembayaran selama berada di tanah suci.
Dengan semua perkembangan ini, diharapkan QRIS dapat lebih mendukung mobilitas pengguna di luar negeri, sembari mendorong penggunaan sistem pembayaran digital yang lebih luas di kalangan masyarakat.