PSI Usulkan Pemprov DKI Bina Jukir Liar di Minimarket Jakarta Jadi Relawan Parkir
Tanggal: 13 Mei 2024 05:52 wib.
Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan, menyuarakan usul kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memberdayakan juru parkir liar di minimarket dengan pendekatan pembinaan, bukan sekadar melakukan penertiban semata. Menurutnya, langkah ini penting untuk mencari solusi terhadap nasib para jukir liar yang terdampak. August menegaskan bahwa para jukir liar yang ditertibkan juga memiliki hak moral yang perlu diperhatikan, terutama karena mereka merupakan warga Jakarta.
Lebih lanjut, August mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk memperhatikan nasib para jukir liar di minimarket pasca penertiban. Ia berpandangan bahwa jukir liar yang mendapat pembinaan memiliki potensi untuk dijadikan relawan parkir. August menjelaskan bahwa relawan parkir yang dibentuk tidak diperkenankan untuk menarik biaya parkir kepada pengendara yang berbelanja di minimarket. Namun, relawan tersebut diperbolehkan menerima uang tips dari pengendara secara sukarela.
Dalam keterangan lebih lanjut, August menyatakan, "Sebaiknya mereka dibina menjadi relawan parkir yang tidak menarik biaya parkir, melainkan bisa menerima uang jasa atau tips atas pelayanan yang mereka berikan dalam mengatur dan menjaga kendaraan pelanggan dengan berlaku sopan serta menciptakan rasa aman."
Pendekatan yang diusulkan oleh PSI melalui August Hamonangan ini bertujuan untuk memberikan solusi yang lebih berkelanjutan terhadap persoalan jukir liar di minimarket. Dengan memberdayakan mereka sebagai relawan parkir, diharapkan akan tercipta kesempatan kerja yang layak bagi para jukir liar serta memberikan manfaat positif bagi pengguna minimarket, terutama dalam hal pengaturan parkir dan penjagaan kendaraan.
Menurut data yang diperoleh, minimarket merupakan lokasi yang sering dijadikan tempat parkir oleh pengendara. Kendala yang sering muncul adalah ketiadaan pengaturan yang baik, sehingga seringkali terjadi kekacauan dalam tata letak parkir. Dengan adanya relawan parkir yang terlatih, diharapkan bisa memberikan pengalaman berbelanja yang lebih nyaman bagi pengunjung minimarket.
Selain itu, kehadiran relawan parkir juga diharapkan mampu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengguna minimarket. Hal ini dapat memberikan dampak positif terhadap peluang bisnis minimarket, karena pengunjung yang merasa aman dan nyaman dalam parkir akan cenderung lebih banyak meluangkan waktu di minimarket.
Sebagai langkah awal, Pemprov DKI Jakarta bisa merancang program pelatihan dan pembinaan untuk jukir liar yang nantinya akan dijadikan relawan parkir di minimarket. Program ini dapat mencakup peningkatan keterampilan dalam mengatur parkir, pelayanan kepada pengendara, dan pengetahuan tentang tata tertib berlalu lintas di sekitar minimarket.
Seiring dengan pelaksanaan program tersebut, perlu adanya kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan pihak-pihak terkait, termasuk pemilik minimarket, dalam menetapkan aturan dan tata tertib yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa relawan parkir dapat beroperasi secara efektif dan terkoordinasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna minimarket.
Dalam jangka panjang, adanya pembinaan dan peran relawan parkir di minimarket diharapkan juga bisa memberikan dampak yang positif terhadap kualitas kehidupan masyarakat sekitar minimarket. Pengaturan parkir yang lebih terstruktur dan pengelolaan lalu lintas yang lebih baik dapat mendukung keteraturan dan keamanan wilayah sekitar, sehingga menjadi faktor pendukung meningkatnya kualitas lingkungan di sekitar minimarket.
Usulan dari PSI melalui August Hamonangan ini dapat menjadi salah satu upaya yang konstruktif dalam mencari solusi terhadap persoalan jukir liar di minimarket. Pembinaan jukir liar menjadi relawan parkir tersebut diharapkan mampu memberikan berbagai manfaat bagi semua pihak, mulai dari jukir liar itu sendiri, pengguna minimarket, pemilik minimarket, serta masyarakat sekitar. Dengan pendekatan yang tepat dan kerja sama yang baik antara pihak terkait, langkah ini dapat menjadi salah satu langkah penting dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berdaya dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi nyata bagi upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat diJakarta.