Propam Polri Periksa Tujuh Anggota Brimob Usai Insiden Rantis Tabrak Pengemudi Ojol
Tanggal: 29 Agu 2025 07:42 wib.
Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri bergerak cepat menindaklanjuti insiden yang melibatkan kendaraan taktis (rantis) Satbrimob Polda Metro Jaya yang menabrak seorang pengemudi ojek online (ojol) ketika aksi demonstrasi berujung ricuh. Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Pol Abdul Karim, menegaskan bahwa pihaknya telah mengamankan sekaligus melakukan pemeriksaan intensif terhadap tujuh anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan tersebut pada saat kejadian berlangsung.
Menurut Abdul Karim, seluruh anggota yang kini diperiksa diketahui menempati posisi di dalam mobil rantis yang terlibat dalam kecelakaan itu. Identitas mereka pun sudah dikantongi, masing-masing berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, serta dua personel dengan pangkat Barada yakni Y dan J. Meski begitu, Propam belum bisa menyimpulkan siapa yang benar-benar mengemudikan kendaraan saat insiden tabrakan menimpa pengemudi ojol. "Yang jelas, ketujuh orang ini berada di dalam mobil. Peran mereka masih didalami satu per satu untuk mengetahui keterlibatannya secara lebih rinci," ujar Abdul Karim di Jakarta, Jumat.
Pemeriksaan mendalam ini dilakukan untuk memastikan adanya transparansi sekaligus akuntabilitas dalam penanganan kasus yang memicu perhatian publik luas. Karim menekankan, pihaknya ingin menjawab rasa keadilan masyarakat, khususnya komunitas ojek online, yang merasa terusik dengan tragedi tersebut. Ia menambahkan bahwa seluruh proses investigasi berjalan serius, tanpa tebang pilih, agar dapat ditemukan kejelasan siapa sebenarnya pengendara kendaraan taktis saat kejadian serta bagaimana peran masing-masing anggota yang berada di dalamnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah video dan kesaksian warga yang memperlihatkan detik-detik tabrakan menyebar luas di media sosial. Banyak pihak, termasuk perusahaan aplikasi transportasi daring hingga lembaga pengawas eksternal seperti Kompolnas, telah menyuarakan keprihatinan dan mendesak agar pengusutan dilakukan secara terbuka. Mereka menekankan bahwa identifikasi pelaku dan pertanggungjawaban hukum harus ditegakkan guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
Dengan langkah tegas Propam yang langsung menahan serta memeriksa tujuh anggota tersebut, diharapkan proses klarifikasi bisa segera menghasilkan titik terang. Publik menunggu jawaban pasti siapa yang bertanggung jawab atas insiden tragis itu. Selain sebagai bentuk evaluasi internal, proses ini juga akan menjadi tolok ukur keseriusan institusi kepolisian dalam menegakkan aturan terhadap anggotanya sendiri.