Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Penuhi Standar Gizi Untuk Anak-anak

Tanggal: 8 Mar 2025 13:54 wib.
Anggota Komisi IX DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani, bersama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) mengkonfirmasi bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memenuhi berbagai standar gizi yang ditetapkan. "Program MBG mengedepankan standar gizi yang ketat, termasuk asupan protein, vitamin, mineral, dan energi yang cukup," ujar Tutik Kusuma Wardhani saat melakukan kunjungan di Denpasar, Bali, pada hari Sabtu. Politisi dari Bali ini menekankan pentingnya program MBG dalam meningkatkan asupan gizi, terutama bagi anak-anak sekolah, yang nantinya akan berkontribusi terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa mendatang. Program ini dirancang untuk meningkatkan kadar gizi di masyarakat, terutama bagi anak-anak dan ibu yang sedang hamil atau menyusui. Salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi angka stunting dan masalah malnutrisi di kalangan masyarakat. Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang program MBG ini, Tutik bersama dengan Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi, Fatimah Zahrah Santoso, serta instansi terkait lainnya, melaksanakan sosialisasi di Bali. Kegiatan ini difokuskan di Denpasar dan juga di Balai Desa Kaliuntu, Kabupaten Buleleng pada Minggu, 2 Maret. Fatimah Zahrah Santoso menambahkan bahwa pemerintah menargetkan pada bulan April 2025 untuk menjangkau tiga juta anak Indonesia dalam program makanan bergizi ini. "Target selanjutnya pada Agustus 2025, jumlah ini akan meningkat menjadi 15 juta anak, dan diharapkan pada akhir tahun, seluruh anak Indonesia dapat menikmati makanan bergizi secara gratis," terangnya. Program MBG adalah inisiatif prioritas dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dan merupakan langkah pertama yang dilakukan di Indonesia, resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025. Untuk mendukung program ini, anggaran awal yang dialokasikan mencapai Rp71 triliun, yang ditujukan untuk menjangkau sekitar 17,5 juta penerima manfaat sampai bulan September 2025.Namun, menurut Kementerian Keuangan, anggaran ini direncanakan untuk diperbesar sebesar Rp100 triliun, menjadikannya total sebesar Rp171 triliun. Peningkatan anggaran seperti ini diharapkan dapat memperluas cakupan program dan menargetkan hingga 82,9 juta penerima manfaat sebelum akhir tahun 2025.Di kesempatan berbeda, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, mengonfirmasi bahwa program MBG akan tetap berlangsung selama bulan Ramadan. BGN telah menyiapkan penyesuaian menu untuk siswa yang berpuasa agar tetap mendapatkan angka kecukupan gizi yang optimal. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan menyediakan menu khusus yang sesuai dengan tema Ramadan, mencakup susu, telur rebus, biskuit, buah-buahan, dan kurma. Sementara untuk siswa yang tidak menjalani puasa, makanan akan disalurkan seperti biasa, dengan pengaturan di ruangan terpisah untuk menghormati suasana Ramadan yang khidmat.Hingga 24 Februari 2025, program MBG ini telah berhasil menjangkau sekitar dua juta siswa dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Saat ini, terdapat 726 SPPG yang aktif beroperasi di 38 provinsi, berkomitmen untuk memastikan setiap siswa mendapatkan asupan gizi yang seimbang, terlebih lagi selama bulan Ramadan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved