Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Jadi Magnet Baru Pariwisata Indonesia

Tanggal: 18 Agu 2025 08:36 wib.
Badan Gizi Nasional (BGN) menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya berdampak pada kesehatan dan ketahanan pangan, tetapi juga berpotensi menjadi daya tarik baru bagi pariwisata nasional. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan bahwa Indonesia kini mendapat sorotan dunia karena mampu melaksanakan program berskala besar ini dalam waktu singkat. Hanya dalam delapan bulan, MBG telah menjangkau lebih dari 15 juta penerima manfaat pencapaian yang bahkan melampaui negara-negara seperti Finlandia yang memerlukan lima tahun persiapan untuk memberi makan 5,2 juta penduduknya.

Menurut Dadan, capaian ini setara dengan memberi makan seluruh penduduk Singapura beserta turisnya, atau lebih besar dari populasi gabungan Brunei Darussalam dan Selandia Baru. Ia menambahkan, keberhasilan ini mengejutkan banyak pihak dan berpotensi menjadi salah satu alasan wisatawan ingin berkunjung ke Indonesia, mengingat program ini menunjukkan kemampuan bangsa dalam manajemen pangan berskala besar.

Untuk memperkuat pelaksanaan MBG, BGN menjalin kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, termasuk pendampingan, peningkatan kapasitas SDM, serta pelibatan desa wisata dalam pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Saat ini terdapat sekitar 5.235 SPPG yang sudah beroperasi, sementara 17 ribu lainnya masih dalam tahap verifikasi. Targetnya, akan ada 30 ribu SPPG yang mampu melayani hingga 82,9 juta jiwa, termasuk wilayah terpencil.

Dadan menekankan bahwa SPPG tak hanya berperan dalam penyediaan gizi, tetapi juga dapat menjadi pusat wisata edukasi sekaligus pusat logistik darurat. Ia mencontohkan peristiwa banjir di Cikarang, di mana SPPG setempat berhasil menyajikan makanan untuk 150 korban dalam tiga waktu makan setiap hari secara cepat dan terkoordinasi.

Keberhasilan MBG juga tak lepas dari dukungan para pemasok UMKM lokal, yang mendapat pesanan dalam jumlah besar dan konsisten. Beberapa SPPG, misalnya di Tangerang Selatan, membutuhkan pasokan harian seperti 3.000 ekor lele, 200 kilogram beras, 3.000 butir telur, hingga 450 liter susu. Pemerintah menargetkan MBG dapat melayani minimal 20 juta penerima manfaat, mencakup ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta siswa dari tingkat PAUD hingga SMA di seluruh Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved