Profil Sri Mulyani, Menteri Keuangan Terbaik yang Dipilih oleh 3 Presiden Secara Berturut-turut
Tanggal: 23 Okt 2024 16:05 wib.
Sri Mulyani, yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih, telah mengukir jejaknya sejak masa sebelumnya sebagai Menteri Keuangan pada tahun 2005 dalam era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pengalamannya yang luas dan kontribusinya yang signifikan dalam bidang ekonomi menjelaskan mengapa Sri Mulyani mendapatkan kepercayaan dari tiga Presiden.
Hj. Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D, adalah sosok ekonom Indonesia terkemuka yang berasal dari Kebumen, Jawa. Lahir di Bandar Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962, Sri Mulyani adalah anak dari Prof. Satmoko (alm) dan prof. Retno Sriningsih (Almh). Pelajaran awal Sri Mulyani dimulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang, sebelum melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, yang kemudian berhasil diselesaikannya dengan gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1986.
Setelah meraih gelar Sarjana, Sri Mulyani melanjutkan pendidikannya di University of Illinois Urbana Champaign, Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar Master of Science of Policy Economics pada tahun 1990, dan Ph.D of Economics pada tahun 1992. Selama perjalanan pendidikannya, Sri Mulyani telah menunjukkan fokusnya dalam bidang ekonomi yang kemudian mempengaruhi karirnya di masa depan.
Sebagai seorang pengajar dan peneliti di awal kariernya, Sri Mulyani juga berhasil meniti jalan akademisnya. Setelah lulus dari kuliah, ia menjadi asisten pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1985–1986, dan kemudian memegang jabatan sebagai asisten profesor di University of Illinois Urbana-Champaign pada periode 1990–1992. Kemudian, Sri Mulyani menjadi Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Kariernya terus berkembang di pemerintahan saat Sri Mulyani bergabung dengan Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan Republik Indonesia pada tahun 1998. Tak lama setelah itu, ia terpilih sebagai Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara pada tahun 2002. Seiring berjalannya waktu, pada 21 Oktober 2004, Sri Mulyani mendapatkan amanah menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Ia kemudian dilantik menjadi Menteri Keuangan pada 5 Desember 2005, menggantikan Jusuf Anwar.
Prestasi Sri Mulyani tidak terhenti di jajaran pemerintahan Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 2010, Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, sebelum kemudian kembali menjadi Menteri Keuangan Indonesia pada masa pemerintahan Prabowo di Kabinet Merah Putih sejak tahun 2016 hingga sekarang. Ia turut mengisi posisi sebagai Pelaksana Tugas Menko Bidang Perekonomian pada tahun 2008, menandakan kontribusinya yang mapan dalam bidang ekonomi Indonesia.
Sri Mulyani terkenal dengan prestasinya dalam menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman, mengelola utang, serta memberi kepercayaan pada investor. Penghargaan yang diraihnya pun cukup banyak, yang menunjukkan bahwa kinerjanya diakui secara luas dan mendapatkan apresiasi dari berbagai lembaga dan negara.
Pada bulan September 2006, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia oleh Emerging Markets Forum dalam Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Penghargaan ini memberikan catatan positif atas keberhasilan Sri Mulyani dalam mengelola keuangan negara. Tidak hanya itu, dalam World Government Summit di Dubai pada Desember 2018, Sri Mulyani terpilih sebagai "Best Minister in the World". Gelar ini menunjukkan apresiasi atas kinerja dan peran yang dipersembahkan oleh Sri Mulyani di lingkup internasional.
Di ranah internasional, Sri Mulyani juga memiliki posisi signifikan. Ia menjabat sebagai Co-Chair of the Pathways for Prosperity Commission on Technology and Inclusive Development bersama Melinda Gates, dan juga sebagai Co-Chair of the World Economic Forum on ASEAN, serta menjadi anggota Board of UNICEF’s Generation Unlimited Initiative. Semua posisi ini menandakan pengakuan atas kapasitas dan kontribusi Sri Mulyani dalam kerja sama internasional.
Tak hanya itu, keberhasilan dan kontribusi Sri Mulyani ditunjukkan pula dalam dunia keuangan. Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2017. Kemudian pada bulan Agustus 2019, Sri Mulyani dipilih sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia untuk periode 2019-2023.
Dari segudang penghargaan yang diterimanya, kiprah Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Indonesia seakan tak pernah lekang oleh waktu. Berbagai prestasi yang diraihnya menunjukkan bahwa Sri Mulyani telah mendapatkan kepercayaan dari tiga Presiden, dari masa pemerintahan SBY, Jokowi, hingga pemerintahan sekarang di bawah Prabowo Subianto. Profil Sri Mulyani yang begitu kaya dengan pencapaian ini menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda Indonesia.