Sumber foto: google

Produser Film Vina Buka Suara Terkait Kritik Netizen

Tanggal: 17 Mei 2024 05:32 wib.
Produser film Vina: Sebelum 7 Hari, Dheeraj Khalwani atau K.K. Dheeraj, angkat bicara terkait dengan kritik yang ditujukan kepada film tersebut. Film ini mendapatkan gelombang kritik dari netizen karena dinilai mengeksploitasi tragedi dan dianggap tidak berempati.

Dheeraj menjelaskan bahwa cerita serta adegan dalam film ini sudah mendapat izin dari keluarga dan sesuai dengan peristiwa yang dialami mendiang Vina Dewi Arsita. Menurutnya, sebagian pihak yang kontra terhadap film ini justru tidak menontonnya terlebih dahulu.

Dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Barat, Dheeraj menyampaikan, "Masalah yang kontra, pertama, banyak dari mereka yang belum menonton filmnya. Bagi yang sudah menonton, [mereka] kontra mengenai eksploitasi. Sebenarnya bukan eksploitasi. Ini sudah mendapat izin dari keluarga. Ini kami buat apa yang sebenarnya terjadi dengan almarhum."

Dheeraj juga menekankan bahwa film ini sangat penting bagi pihak keluarga Vina, korban kasus pembunuhan di Cirebon pada 2016. Menurutnya, film horor ini membantu mengangkat kasus yang sudah tenggelam selama 8 tahun dan juga membantu membuka asa bagi keluarga supaya pelaku pembunuhan dapat ditangkap.

Film ini adalah bagian dari upaya Dheeraj untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap berbagai isu sosial penting, seperti perundungan dan keberadaan geng motor liar yang masih marak di Indonesia.

Dheeraj juga menjelaskan bahwa film ini tidak hanya berfokus pada kasus pembunuhan Vina, tetapi juga memperhatikan isu-isu sosial lainnya. Ia mengungkapkan, "Saya buat film ini untuk membangkitkan awareness. Salah satunya mengenai bully, geng motor liar. Saya lihat di sini keluarganya juga mendapat keadilan."

Vina: Sebelum 7 Hari, merupakan film horor terbaru produksi Dee Company yang mengangkat kisah tentang kasus pembunuhan Vina di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 2016. Film ini menarik perhatian publik dan sukses laris di bioskop dengan mencetak lebih dari 3 juta penonton serta mendominasi layar lebar.

Namun, di samping kesuksesan tersebut, film ini juga menimbulkan protes dan kritik di media sosial terkait dengan penggambaran tragedi yang dianggap terlalu eksplisit dan tidak etis. Meski demikian, tak sedikit netizen yang membela film ini, menganggap bahwa film ini berhasil mengangkat kembali kasus yang belum terselesaikan demi keadilan bagi korban.

Dheeraj mengatakan bahwa film ini memiliki tujuan mulia untuk mengingatkan masyarakat tentang isu-isu sosial yang penting. Ia juga menegaskan bahwa pembuatan film ini telah mendapat izin dari keluarga almarhum dan diharapkan dapat membantu menjadikan kasus pembunuhan Vina lebih diperhatikan oleh publik, sehingga pelaku dapat segera ditangkap.

Dengan pernyataannya, Dheeraj berusaha menjawab kritik yang dilontarkan kepada filmnya dan memberikan penjelasan bahwa tujuan produksi film ini bukan semata-mata untuk mencari sensasi, melainkan untuk membangun kesadaran sosial serta memberi penghormatan kepada almarhum Vina.

Penutupnya, Dheeraj berharap agar masyarakat dapat melihat film ini sebagai sebuah bentuk usaha untuk memberi penghormatan kepada Vina dan menunjukkan bahwa tindakan kejahatan tidak boleh dibiarkan tanpa keadilan. Film ini juga diharapkan dapat memantik kesadaran masyarakat tentang isu-isu sosial yang tak kalah pentingnya.

Dengan penjelasan yang diberikan oleh Dheeraj, diharapkan masyarakat dapat memahami lebih dalam mengenai maksud dan tujuan dari pembuatan film ini, serta memberikan apresiasi atas upaya untuk mengangkat kasus pembunuhan yang belum selesai tersebut. Inisiatif untuk mengangkat kembali kasus yang belum terselesaikan ini diharapkan dapat membantu pihak berwenang untuk menuntaskan kasus tersebut serta memberikan keadilan bagi korban.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved